Ancaman teroris masih ada, Polda Jatim terus mengantisipasi
Salah satu yang menjadi prioritas adalah ancaman menggunakan sianida.
Jumat lalu (19/2), Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap enam terduga teroris di Malang, Jawa Timur. Terkait hal itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiaji membantah kecolongan. Sebab sejak Natal tahun 2015, polisi sudah melakukan antisipasi hingga saat ini.
Hal ini dikatakan Anton usai menghadiri acara Silaturahmi BEM Perguruan Tinggi dan Sekolah Tinggi se Jawa Timur di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya, Selasa (23/2).
"Anda (wartawan) pasti tanya terus soal itu (teroris). Sejak malam Natal tahun lalu, jelang Tahun Baru, malam Tahun Baru sampai sekarang kita terus antisipasi. Anggota saya tidak pernah berhenti," dalih jenderal polisi bintang dua ini.
Lantas kenapa masih ada teroris yang tertangkap di Jawa Timur, dan yang terakhir penangkapan enam terduga di Malang? "Densus (88 Mabes Polri) kan terus bergerak, terus Gegana kita patroli tiap malam, termasuk rumahnya Panglima (Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Sumardi), rumahnya Gubernur (Soekarwo) kan juga kita patroli terus. Dan ini (juga) antisipasi," dalihnya lagi.
Dia juga menegaskan, patroli yang terus dilakukan pihaknya juga bagian dari antisipasi ancaman sianida yang ditebarkan kelompok teroris kepada polisi.
"Ya itu juga (ancaman sianida)," tegasnya.
Anton juga mengklaim, gelar acara di Balai Parjurit yang digagas Pangdam V Brawijaya juga bagian antisipasi menangkal bahaya teroris dan gerakan radikalisme di Jawa Timur.
"Mahasiswa ini, bisa sebagai subyek (ikut antisipasi) juga bisa sebagai obyek (sasaran rekrutmen terorisme). Ya kita perangi bersama-sama. Makanya kita bersyukur dengan Pangdam (Mayjen TNI Sumardi), kita bisa berkumpul bersma-sama di sini," tandasnya.
Seperti diketahui, Tim Densus 88 Mabes Polri kebali menangkap enam terduga teroris di Malang, Jumat lalu. Enam terduga itu antara lain; Badrodin alias Abu Gar, Ahmad Rdiho Wijaya, Romelan alias M Romly, Rudi Hadianto, Handoko dan Aidin Suryana.
Usai penangkapan, keenam terduga langsung digelandang ke Jakarta, untuk menjalani pemriksaan lebih lanjut di Mabes Polri.
Sementara itu, untuk menagkal tumbuh-kembangnya gerakan radikalisme, terorisme dan antisipasi peredaran narkoba di kampus-kampus, Pangdam V Brawijaya, hari ini mengumpulkan seluruh BEM Perguruan Tinggi dan Sekolah Tinggi se Jawa Timur.
Di acara yang juga dihadiri Gubernur Soekarwo, Ketua DPRD Abdul Halim Iskandara dan Kapolda Jawa Timur itu, TNI mengajak komponen muda untuk ikut memerangi bahaya terorisme, radikalisme dan narkoba yang bisa menghancurkan keutuhan NKRI.