Kesibukan orang tua bikin Andi Ilham menjadi 'bocah kalkulator'
Andi Ilham Akhyar (10), siswa kelas 5 SD Melayu Muhammadiyah mendapat julukan 'bocah kalkulator' setelah videonya viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Kemampuan menghitungnya berawal dari keputusan orang tuanya memasukkan dia ke tempat les sempoa.
Andi Ilham Akhyar (10), siswa kelas 5 SD Melayu Muhammadiyah mendapat julukan 'bocah kalkulator' setelah videonya viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Kemampuan menghitungnya berawal dari keputusan orang tuanya memasukkan dia ke tempat les sempoa.
Sang ibu, Andi Mardiana (40) menuturkan, dirinya sibuk dengan pekerjaan di kantor sehingga tak punya waktu banyak mengajari anaknya mengulang pelajaran sekolah di rumah khususnya pelajaran matematika. Ilham pun dimasukkan ke salah satu tempat les matematika dan tiap hari diantar oleh kerabatnya.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa remaja ini viral? Dalam sebuah video TikTok yang diunggah oleh akun @reyvasky_, potret remaja yang disebut mirip dengan Arhan menjadi viral dengan cepat.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
"Awalnya karena saya dan bapaknya tidak punya waktu untuk membantunya ulang pelajaran di rumah, yah Ilham kami masukkan les sempoa sejak duduk di bangku kelas II SD hingga sekarang ini," tutur Andi Mardiana kepada merdeka.com melalui sambungan telepon beberapa waktu lalu.
Sehari-harinya Mardiana bekerja sebagai tenaga honorer di kantor Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Makassar. Sementara Andi Syamsu Alam, (42) suaminya adalah wiraswasta di bidang usaha meubel yang sehari-harinya sibuk mengirim pesanan meubel ke luar kota.
"Alhamdulillah, ternyata bakat anak saya di situ. Dia bisa kuasai pelajaran sempoanya dan berpengaruh di sekolah. Karena ikut les, perlahan-lahan rangkingnya di kelas terus meningkat. Kini anak saya sudah kelas V dan di ujian semester ganjil kemarin rangking 1," kata Mardiana.
Adapun Ilham saat ditemui di sekolahnya, Rabu, (7/3) di SD Melayu Muhammadiyah, Jalan Muhammadiyah, Makassar, layaknya murid-murid lain. Dia lompat-lompatan, kejar-kejaran memanfaatkan sisa jam bermain.
Memang senang pelajaran matematika sejak ikut les sempoa dan juga sangat favoritkan pelajaran bahasa Indonesia tapi Ilham bukan termasuk anak yang kutu buku. Bocah ini tetap manfaatkan waktu belajar dan bermainnya termasuk berolahraga. Di sekolahnya ada kegiatan ekstrakurikuler futsal, bulutangkis, drum band, seni dan Andi Ilham Akhyar pilih bulutangkis dan drum band.
Andi Ilham Akhyar ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari
Di tempat les sempoanya, Ilham sudah tingkat advance 1 yang materi belajarnya ada yang menggunakan alat sempoa dan ada yang tanpa alat sempoa atau istilahnya bayangan. Belajar hingga 1,5 jam bersama sekitar 30 siswa les lainnya dalam kelas.
Saat ditanya atau diuji soal-soal hitungan, terlihatlah ekspresi seriusnya. Dia menyimak angka-angka yang didiktekan diikuti gerakan jemari tangannya di atas meja atau di atas pahanya seolah menulis angka dan hasil perkalian, pembagian, pengurangan atau penambahan. Kemudian menjawab dengan cepat dan tepat. Tampak tegang saat menjawab angka tapi saat disampaikan bahwa hasilnya sama dengan yang ditunjukkan kalkulator, dia pun menarik nafas lega.
Bukan hanya jago hitung dengan daya ingat yang cukup kuat, tutur kata bocah ini juga tersusun apik. Dia mampu menjelaskan dengan baik tentang siapa dirinya, kenapa dan bagaimana bisa menghitung cepat.
"Ada cara menghitung cepat seperti diajarkan di tempat les. Saya bisa karena belajar," ujar bocah ini sembari menjelaskan beberapa teknik menghitung dibarengi istilah yang mungkin masih sulit dicerna anak SD lainnya yang seusia dia di sekolahnya.
Prestasi terakhirnya, Ilham mendapat juara harapan 1 kategori dengan buku dan lolos masuk final di kategori dikte saat lomba aritmatika tingkat nasional di Bali akhir 2017 kemarin.
Berbeda dengan kakaknya, Andi Pangerang, (14) yang kini nyantri di pesantren Imam Al Ashin, Makassar dan bercita-cita jadi hafiz Alquran, Ilham Akhyar bercita-cita jadi dosen matematika kelak di usia dewasanya.
Andi Ilham Akhyar ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari
Kepiawaian menghitung cepat dan tepat bocah yang masih duduk di kelas V SD ini menyebar sejak tersebar di media sosial.
"Awalnya guru saya yang sebar di Facebook, mama saya juga sebar di Facebook lalu Om saya juga ikut sebar video itu di Facebook. Dari situ, ada orang yang bagi ke youtube," kata Ilham.
Rosmiati, kepala sekolah SD Melayu Muhammadiyah yang lebih dikenal dengan nama SD Bertingkat saat ditemui mengaku baru tahu tentang kecakapan anak didiknya.
"Saya baru dua minggu bertugas di sini sebagai kepala sekolah jadi saya baru tahu ada anak kami yang berprestasi. Alhamdulillah, kami tentu akan mendukung dan membimbing agar kecakapannya menghitung cepat terus diasah," ujarnya.
Baca juga:
Mengenal Andi Ilham, 'bocah kalkulator' asal Makassar
Rinto Daeng, penjual bakso keliling yang berpenampilan necis
Kisah Amiri, satu-satunya polwan di Herat bertugas selidiki kasus besar
Sosok Sumartono, tokoh Tionghoa asal Solo penerima penghargaan perdamaian PBB
PNS DKI jujur ini kembalikan dompet jubir Wapres JK