Aneka pujian militer AS untuk TNI yang bikin bangga
Anggaran yang minim tak harus menjadikan prajurit TNI kalah segalanya. Tentara AS pun sampai kagum.
Sejak memasuki era reformasi, Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus berbenah demi meningkatkan profesionalitas para prajurit. Salah satu caranya adalah dengan menggelar latihan bersama dengan sejumlah negara, sekaligus saling berbagai pengalaman.
Jauh sebelum latihan bersama itu digelar, prajurit Indonesia memang terbiasa dilatih agar menjadi militan di tengah keterbatasan. Anggaran yang minim membuat mereka menjadi sosok yang tangguh, bahkan tak boleh sampai dikucilkan oleh tentara asing.
Hal itu berhasil mereka buktikan. Bahkan, tentara AS pun sampai terkagum dengan profesionalitas yang dimiliki prajurit TNI. Tanpa sungkan, AS memuji-muji ketangguhan TNI di setiap latihan.
Berikut aneka pujian militer AS untuk TNI yang bikin bangga yang dirangkum merdeka.com:
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa yang menjadikan TNI sebagai kekuatan militer terkuat di Asia Tenggara? Indonesia masih menjadi negara terkuat di Asia Tenggara Selanjutnya: Vietnam, Thailand, Singapura, Filipina, Myanmar dan Malaysia. Indonesia masih menjadi macan Asia Tenggara.
-
Bagaimana cara kompi TNI AD mengalahkan tentara Amerika Serikat dalam latihan? Saat latihan Joint Readiness Training Center (JRTC) Rotation 21-01, di Fort Polk, Louisiana, Amerika Serikat, kompi TNI AD berhasil menaklukannya. Tak hanya itu, kompi TNI AD juga mampu menguasai sasaran serangan. Di mana selama 20 tahun terakhir, tidak pernah dikuasai satuan manapun.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
TNI punya peran penting dan pengaruh di Asia dan dunia
Kekuatan dan keprofesionalan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapat apresiasi pimpinan Kepala Staff Militer angkatan darat Amerika Serikat, Jenderal Mark A Milley. Menurut Mark A Milley, TNI merupakan tentara yang terlatih secara profesional, dilatih dengan baik dan dibekali peralatan dengan baik pula.
Menurutnya, TNI memiliki pengaruh di dunia. Tentara Indonesia merupakan organisasi besar, profesional, dilatih dengan baik, dibekali dengan baik dan dilengkapi dengan baik pula, sehingga memiliki kemampuan dan peran penting di kawasan Asia.
"Keprofesionalan tersebut, maka Indonesia dapat memiliki peran penting dan berpengaruh di kawasan ASIA dan Dunia," ujar Milley saat pembukaan Pacific Armies Chiefs Conference IX dan Pacific Armies Management Seminar XXXIX 14-17 September di Nusa Dua, Senin (14/9) di Nusa Dua, Bali.
Menurut dia, TNI tidak hanya berpengaruh bagi dunia, bahkan dapat memimpin atau menjadi mediator, sehingga dapat membantu diskusi dan komunikasi berbagai negara yang memiliki konflik.
Salah satu contoh yang dikemukakan Milley adalah konflik di Laut China Selatan. Pada konflik saling klaim itu, Mark melihat Indonesia dapat menjadi mediator mengurai konflik berkepanjangan.
"Tentara Indonesia dapat meredam negara di kawasan ini untuk berdiskusi dan melakukan mediasi agar tercipta kesepakatan tanpa harus ada kekerasan," papar Milley.
Tak hanya itu, Milley juga menilai Indonesia telah berperan banyak bagi terciptanya perdamaian dunia. Terlebih lagi soal ancaman ISIS yang mulai memberikan ancaman bagi semua negara, termasuk juga bagi Indonesia.
"Indonesia, sudah memiliki pengalaman cukup lama dan memiliki pengaruh cukup penting bagi terwujudnya pengamanan dunia. Terlebih lagi dalam hal membersihkan Indoensia dari pengaruh ISIS khususnya aksi Teroris," tutup Milley.
Akui ketangguhan dan profesionalisme TNI
Usai latihan bareng di Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, US Marine Corps mengakui ketangguhan dan profesionalisme TNI. Para prajurit AS kagum dengan militansi para prajurit Marinir.
Pengakuan itu diungkapkan langsung oleh Komandan Korps Marinir Mayjen (Mar) Buyung Lalana di sela-sela Seminar Nasional Penyelamatan Terumbu Karang, di Mako Marinir, Jakarta. Namun demikian, dia meminta agar anak buahnya tak terlena dengan pujian tersebut.
"Kita tetap meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit Marinir," kata Buyung.
Latihan bersama tersebut bertajuk Amphibious Exercise, yang merupakan bagian dari latihan Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2015. Latihan itu digelar untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI. Saat kegiatan berlangsung, masing-masing pasukan membawa satu batalyon lengkap dengan persenjataan yang mereka miliki.
Saat datang ke Indonesia, US Marine mendarat di Pantai Banongan menggunakan 14 unit Assault Amphibious Vehicle (AAV), 2 unit Landing Craft Air Cushion (LCAC) dan 5 unit perahu karet. Setelah mendarat, seluruh prajurit bergerak menuju Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) Korps Marinir Baluran.
"Kita saling sharing dengan Marinir Amerika dalam teknik pertempuran. Latihan yang digelar dua pekan ini akan mampu tingkatkan profesionalisme prajurit Marinir," katanya.
Ucapkan terima kasih Indonesia karena ikut jaga stabilitas
Saat menyelesaikan latihan bersama, Commanding General Hawaii Army National Guard Brigadier General Bruce E Oliveira mengaku bangga atas kegiatan yang dilakukan kedua negara. Dia pun berterima kasih kepada TNI yang disebutnya berhasil menjaga stabilitas kawasan.
"Kegiatan ini dilihat berjalan sangat baik, dan ke depan bisa dilaksanakan lagi. Kami belajar bersama untuk menciptakan perdamaian dunia. Terima kasih kepada Indonesia yang ikut menjaga stabilitas kawasan," ujar Oliviera.
Latihan ini digelar pada 2014 lalu di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (IPSC), Sentul, Jawa Barat. Komandan PMPP TNI Brigjen Anto Mukti Putranto mengakui kerja sama ini memberikan peran besar bagi TNI untuk ikut mempromosikan perdamaian dunia.
"Penjagaan perdamaian harus dilakukan terus dan TNI juga mempromosikan perdamaian dunia dengan meningkatkan kesepahaman di negara konflik," katanya.
Â
Latihan bersama antara TNI dan GPOI Capstone Exercise Garuda Canti Dharma 2014 ini diikuti 26 negara dengan 862 partisipan. Di antara negara itu antara lain, Amerika Serikat, Bangladesh, Filipina, Jepang, Jordania, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Srilanka, Thailand, Vietnam, New Zeland, Australia, Tanzania, Afrika Selatan, Ukraina, dan Jerman.
Sebut TNI keluarga besar militer AS
Usai menutup latihan bersama bertajuk Gema Bhakti 2013, Deputy Commander Army National Guard US, Army Pacific, Major General Gary M Hara mengatakan TNI adalah keluarga besar militer AS. Dia pun meyakini, hasil pelatihan bareng tersebut mampu meningkatkan kerja sama militer kedua negara.
"Dari latihan ini kita bisa membangun kerja sama antara militer Amerika Serikat dan militer Indonesia, dalam beberapa tahun ke depan. Secara pribadi saya mengucapkan terima kasih atas berlangsungnya latihan militer bersama ini. Kita adalah keluarga besar," ujar Hara di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (IPSC) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Gema Bhakti adalah latihan bersama antara TNI dengan United States Pasific Command (USPACOM). Latihan ini diselenggarakan setiap tahun, utamanya untuk penanggulangan bencana. Latihan ini pertama kali digelar pada 2013 lalu.
Saat itu, Staf Ahli Panglima TNI bidang Bantuan Kemanusiaan, Mayjen Meris W, menyatakan latihan itu bisa memberikan tambahan bagi TNI di bidang penanggulangan bencana. Sebelum menutup acara, Meris sebagai perwakilan TNI memberikan sertifikat penghargaan pelatihan kepada perwakilan prajurit TNI dan USPACOM
"Semoga pagelaran latihan ini dapat menambah pemahaman kita dalam penanggulangan bencana, akan lebih baik lagi dalam kualitas dan kuantitas," kata Meris.