Anggaran 7 proyek pembangunan di DPR Rp 1,6 triliun
Angka tersebut muncul atas perhitungan Kementerian Pekerjaan Umum.
Kepala Biro Humas dan Pemberitaan DPR Djaka Dwi Wiratno menyebut 7 proyek pembangunan Gedung DPR akan menghabiskan dana sebesar Rp 1,6 triliun. Angka tersebut muncul atas perhitungan Kementerian Pekerjaan Umum.
"Ketika kita merancang sesuatu kegiatan, karena ini menyangkut dan yang tahu ahlinya itu dari Kementerian PU. Jadi angka itu dari Kementerian PU Rp 1,6 triliun," kata Djaka saat dihubungi, Kamis (20/8).
Untuk angka yang terbilang fantastis tersebut, Djaka berujar, hal itu nanti dibahas bersama pemerintah.
"Angka dari PU itu yang akan dibahas oleh DPR bersama pemerintah," jelas Djaka.
Djaka menjelaskan, 7 proyek yang rencananya akan dibangun itu yakni museum dan perpustakaan, alun-alun demokrasi, jalan akses bagi tamu ke Gedung DPR, visitor center, pembangunan ruang pusat kajian legislasi, pembangunan ruang anggota dan tenaga ahli, serta integrasi kawasan tempat tinggal dan tempat kerja anggota DPR.
Djaka beralasan, pembangunan Kompleks Parlemen yang modern ini sangat diperlukan. Sebab, gedung yang ada saat ini sudah tak lagi memadai. Menurut dia, setiap tahunnya jumlah tenaga ahli bertambah. Namun fasilitas tidak mengalami peningkatan.
"Saat ini kan seperti Gedung Nusantara I itu kan over kapasitas, dan juga harus ada penataan agar lebih nyaman dan aman," tandas Djaka.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku tidak mengetahui selak beluk anggaran yang akan dihabiskan untuk membangun 7 proyek gedung DPR. Walaupun bertindak sebagai ketua tim pembangunan tersebut, dia menyatakan pemegang anggaran sepenuhnya berada di Sekjen DPR.
"Beneran terus terang saya enggak tahu. Itu angka-angka domainnya Sekjen, ya kan sebagai penguasa pengguna anggaran. Kita kan ini hanya ngomong idenya saja," kata Fahri.