Anggaran Densus 88 Rp1,5 Triliun, Kapolri akan Tambah Personel Dua Kali Lipat
Terkait hal tersebut, Kabag Ops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengkonfirmasi bahwa jumlah yang termuat dalam situs Puskeu tersebut sebagai anggaran Densus 88 tahun 2022.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah merencanakan penambahan personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri sebanyak dua kali lipat. Hal ini dimaksud untuk mengoptimalkan pemberantasan aksi terorisme.
Keinginan Kapolri telah didukung dengan anggaran yang didapat Densus 88 sebesar Rp1,5 triliun sebagaimana dikutip website resmi Pusat Keuangan (Puskeu) Polri www.puskeu.polri.go.di. Dana yang diterima Densus 88 lebih tinggi, daripada Bareskrim Polri yang hanya Rp1,3 triliun.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Kapan Komjen Rycko Amelza dimutasi ke Densus 88? Komjen Rycko Amelza Dahniel baru saja dimutasi ke Densus 88. Sebelumnya dia menjabat Kalemdiklat Polri.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
Anggaran Densus 88 itu diterima berdasarkan data yang terhimpun dalam bagian realisasi belanja per Satuan Kerja (Satker). Sementara, realisasi anggaran sepanjang tahun ini sudah sebesar Rp151,85 miliar atau 10,12 persen.
Dalam situs tersebut, tertulis bahwa alokasi anggaran keseluruh DIPA Polri mencapai Rp111,06 triliun. Dari jumlah itu sudah terealisasi Rp9,49 triliun atau 8,55 persen. Sehingga, Polri masih memiliki sisa anggaran Rp101,57 triliun atau 91,45 persen dari keseluruhan.
Terkait hal tersebut, Kabag Ops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengkonfirmasi bahwa jumlah yang termuat dalam situs Puskeu tersebut sebagai anggaran Densus 88 tahun 2022.
"Nah, sudah dapat itu (jumlah anggaran Densus Rp1,5 triliun). Saya tidak ingat persis. Tapi saya pikir info di website Puskeu tidak salah," kata Aswin saat dikonfirmasi.
Kemudian terkait rincian anggaran tersebut, Aswin meminta waktu untuk mengumpulkan data dan informasi terkait pengelolaan anggaran Rp1,5 triliun di Densus hingga pengembangan organisasi tersebut lebih lanjut.
"Beberapa hal yang ditanyakan ini adalah hal-hal strategis yang harus kami persiapkan terlebih dahulu informasi dan datanya. Mohon waktu ya," sebutnya.
Kapolri Minta Personel Densus Ditambah Dua Kali Lipat
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit meminta kepada para personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri untuk memaksimalkan kinerja dalam menangani kasus terorisme di Indonesia. Demikian disampaikan Sigit saat berikan arahan pada acara Senior Level Meeting Densus 88 Antiteror Polri, di Bali, Rabu (16/2).
Dalam kesempatan tersebut, Sigit menyebut bahwa, akan mengembangkan struktur organisasi Densus 88 Antiteror Polri dalam rangka semakin mengoptimalkan peran dari pencegahan dan penegakan hukum terhadap tindak pidana kejahatan terorisme di Indonesia.
"Sejalan dengan tantangan yang meningkat dan semakin kompleks, maka Pemerintah setuju terhadap usulan kita pengembangan struktur Densus 88 Antiteror Polri," kata Sigit dalam keterangannya, dikutip Rabu (16/2).
Salah satunya, lanjut Sigit, dengan menambah jumlah perwira jenderal bintang satu yang kini telah berjumlah lima dan menambah kapasitas personel Densus 88 dua kali lipat dari jumlah saat ini.
"Jumlah personel 3.701, saya harapkan berkembang dan bisa dua kali lipat. Sehingga rekan-rekan memiliki kekuatan yang cukup termasuk anggaran, sarana dan prasarana juga ditingkatkan, demikian juga kemampuan yang dimiliki rekan-rekan," kata Sigit.
Selain itu, Sigit juga meminta kepada jajaran Densus 88 untuk memantau perkembangan terorisme Internasional melalui jaringan internet. Dengan tujuan beradaptasi dan mengembangkan kemampuan ketika menghadapi tantangan.
Seperti halnya dengan pesatnya kemajuan perkembangan teknologi informasi (TI). Meskipun hal itu disatu sisi positif, namun di bagian lain, terkadang dapat dimanfaatkan oleh para kelompok terorisme.
Oleh karenanya, Sigit mengungkapkan, Densus 88 harus bisa bersinergi serta bekerjasama kepada seluruh institusi terkait di dalam negeri, tokoh agama, tokoh masyarakat maupun dengan negara lain. Guna memaksimalkan pencegahan dan penindakan terhadap terorisme.
"Rekan-rekan harus siap menghadapi perubahan. Dan kuncinya belajar meningkatkan kemampuan rekan-rekan, mengembangkan organisasi Densus 88, menambah kapasitas personel. Dan saya yakin sejarah membuktikan rekan-rekan mampu walaupun dinamika terjadi," tutur Sigit.
Baca juga:
Kisah Kelam Otak di Balik Bom Kampung Melayu yang Kini Bertaubat
Kapolri Ingin Tambah Kekuatan Densus 88 Dua Kali Lipat
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sejumlah Lokasi di Jateng, Ini 3 Faktanya
Dua Orang Terduga Teroris Diringkus di Batang
Densus 88 Ringkus 4 Tersangka Teroris JI di Jateng, Berikut Sepak Terjangnya
Densus 88 Amankan Terduga Teroris di Sukoharjo