Anggota DPR Konfirmasi ke Kapolri Soal Peristiwa Magelang Pemicu Kemarahan Sambo
Pada tanggal 8 Juli, setibanya di kediaman Jl Saguling, Sambo mengonfirmasi apa yang terjadi pada tanggal 2 dan 7 Juli saat di Magelang. Mendengar penjelasan saat itu, Sambo naik pitam hingga terjadilah peristiwa berdarah di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Motif di balik pembunuhan berencana yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo terhadap Brigadir J masih menjadi misteri. Meskipun cukup banyak informasi berembus menyebut insiden berdarah terjadi karena pelecehan dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi, yang tak lain ada istri dari Sambo.
Simpang siur motif penembakan Brigadir J membuat anggota Komisi III dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Sarifuddin Suding penasaran. Dia coba mengonfirmasi pada Kapolri Jenderal Listyo Sigit saat rapat kerja Komisi III DPR.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Apa sanksi yang diterima Ferdy Sambo? Ferdy Sambo diganjar sanksi Pemecetan Tidak Dengan Hormat IPTDH).
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Siapa yang memimpin Sidang Kode Etik Polri untuk Ferdy Sambo? Demikian hasil Sidang Kode Etik Polri yang dipimpin jenderal di bawah ini: As SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Siapa yang ikut bernyanyi bersama Kapolri? Kapolri pun mengambil posisi sebagai vokalis bersama Armand Maulana, sedangkan Panglima TNI mengambil gitar untuk mengiringi.
"Saya coba formulasikan soal motif ini mudah-mudahan Pak Kapolri berikan jawaban," katanya, Rabu (24/8).
Mulanya, Suding menceritakan kepergian PC dan sejumlah ajudan serta asisten rumah tangga ke Magelang. Kepergian PC untuk melihat anaknya. Dia kemudian menceritakan pula, informasi didapat, di rumah tempat mereka menginap, Brigadir J kedapatan oleh Kuat Ma'ruf hendak mengangkat PC ke kamar. Kuat kemudian menegur PC
Kemudian pada tanggal 7 Juli sore ditemukan kembali Brigadir J masuk ke dalam kamar PC dan keluar dengan mengendap-endap. Kuat yang melihat kejadian itu sempat menegur dan bertanya.
Tak lama kemudian, terdengar tangisan PC dari dalam kamar. Bukan hanya Kuat, asisten rumah tangga bernama Susi juga mendengar. Kuat kemudian menyarankan melaporkan apa yang dilakukan J terhadap PC pada Irjen Sambo. Malam itu juga, PC melapor pada Sambo sambil menangis dan akan menceritakan secara rinci setibanya di Jakarta.
Pada tanggal 8 Juli, setibanya di kediaman Jl Saguling, Sambo mengonfirmasi apa yang terjadi pada tanggal 2 dan 7 Juli saat di Magelang. Mendengar penjelasan saat itu, Sambo naik pitam hingga terjadilah peristiwa berdarah di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Saya ingin konfirmasi benar tidak kejadian ini, supaya berita di luar tidak simpang siur," tanya Suding.
Kapolri Akan Cecar Istri PC
Kapolri memberikan tanggapannya. Dia menyebut apa yang disampaikan Suding soal motif pada dasarnya banyak kesesuaian.
"Tetapi, terkait motif ini, sementara kami sudah dapat keterangan sementara dari saudara FS. Tapi kita ingin pastikan sekali lagi dengan pemeriksaan lewat ibu PC," kata Jenderal Sigit.
Menurutnya, keterangan dari dua belah pihak sangat penting untuk bisa dilihat apakah ada keterangan yang akan berubah atau Sambo konsisten pada pengakuannya.
"Sehingga nanti (keterangan) yang kami dapat saat posisi beliau sebagai tersangka apakah berubah apa tidak, dengan demikian kami dapat satu kebulatan terkait motif," tegas Sigit.
(mdk/lia)