Anggota DPRD Sragen Tewas Diduga Diracun Dosen Perempuan
Kasus tewasnya Sugimin, anggota DPRD Sragen beberapa hari lalu mulai menemui titik terang. Polres Wonogiri mengamankan seorang wanita berinisial N (41), yang berprofesi sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Kediri.
Kasus tewasnya Sugimin, anggota DPRD Sragen beberapa hari lalu mulai menemui titik terang. Polres Wonogiri mengamankan seorang wanita berinisial N (41), yang berprofesi sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Kediri.
Kasat Reskrim Polres Wonogiri AKP Aditya mengatakan, saat ini pihaknya telah menahan N di tahanan Kejaksaan Negeri Wonogiri. N sengaja dititipkan karena polisi tidak mempunyai sel khusus wanita. Penangkapan N dilakukan setelah polisi mendapat petunjuk dari hasil autopsi beberapa organ dalam korban.
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
Kapan PDRI dibentuk di Sumatera Barat? Mengutip situs esi.kemdikbud.go.id, pemerintah darurat ini berhasil berdiri pada 22 Desember 1948 di Halaban, sebuah daerah di Lima Puluh Kota.
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.
-
Kapan hasil PSU DPD RI Sumbar diumumkan? Perolehan suara itu dibacakan langsung oleh Ketua KPU Sumbar Surya Efitrimen pada Sabtu, (20/7) siang.
-
Di mana pelantikan anggota DPRD Jateng berlangsung? Ayah dan anak secara bersamaan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah periode 2024-2029 terpilih yang dilantik pada rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Semarang, Selasa.
-
Kenapa PSU DPD RI Sumbar dilakukan? Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) umumkan hasil Pemunguntan Suara Ulang (PSU) DPD RI daerah pemilihan Sumbar.
"Kematian anggota DPRD Kabupaten Sragen ini murni pembunuhan berencana," ujar Aditya, Jumat (19/4).
Namun dia tidak bisa menyebutkan organ tubuh dimaksud. Selain hasil autopsi, lanjut dia, tim penyidik juga mengundang sejumlah orang dekat korban untuk diperiksa. Salah satunya seorang perempuan berinisial N (41), yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami meminta keterangan N, salah satu orang dekat korban. Tetapi ada kejanggalan saat dia memberi keterangan. Dan kami akhirnya meningkatkan statusnya menjadi tersangka," lanjutnya.
Aditya menambahkan, tersangka merupakan dosen universitas swasta Kediri, kelahiran Wonogiri. Selain dosen, tersangka juga seorang pengusaha konveksi.
"Korban dan tersangka ini mempunyai kedekatan sekitar dua tahun lebih. Saat ini kondisi kejiwaannya masih labil dan sempat mau bunuh diri," katanya lagi.
Lebih lanjut Aditya menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil visum Labfor dari Semarang. Dugaan sementara, korban meninggal akibat racun tikus. Menurutnya, racun tersebut diberikan tersangka melalui kapsul obat diare yang rutin diminum korban.
"Jadi racun tikus dimasukkan dalam kapsul obat, dengan cara mengeluarkan sebagian isi obat. Motifnya sakit hati," jelasnya lagi.
Selain meracuni korban, tersangka juga menjual mobil korban dengan harga Rp 98,5 juta. Mobil tersebut bermerek Isuzu Panther seri Grand Touring tahun 2002 Nopol AD 9210 RE.
"Kami segera melakukan gelar perkara, tapi masih menunggu hasil visum dari Labfor Semarang," pungkas Aditya.
Baca juga:
Mayat Ibu dan Anak Ditemukan di Kontrakan Palembang, Ada Luka di Leher
Motif Pelaku Mutilasi Mayat dalam Koper Gara-Gara Duit Rp 100.000 Usai Berhubungan
Polisi Sebut 2 Mayat Dalam Karung di Pandeglang Korban Pembunuhan Berencana
Polisi Tangkap 2 Pelaku Pembuang Mayat Dalam Karung, 4 Pelaku Utama Masih Diburu
Dua Pelaku Mutilasi Mayat Dalam Koper Secara Bergantian