Anggota keluarga jadi dalang penculikan balita Hanum, motifnya sakit hati
Aksi penculikan balita Hanum (1,5), putri pasangan Umar Said dan Fatma warga Jalan Pendidikan Raya Kompleks IKIP Blok F2 No 12, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar ternyata merupakan aksi keempat kalinya, setelah sebelumnya gagal.
Aksi penculikan balita Hanum (1,5), putri pasangan Umar Said dan Fatma warga Jalan Pendidikan Raya Kompleks IKIP Blok F2 No 12, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar ternyata merupakan aksi keempat kalinya, setelah sebelumnya gagal.
Pelaku Yusfikar Masjid (34), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Kabupaten Barru, Sulsel tidak lain adalah saudara ipar Umar Said. Yusfikar diringkus polisi, Selasa (9/1) pagi. Dia ditangkap bersama tiga pelaku lainnya masing Risal, Anwar dan Ayu Yuliasri. Adapun balita Hanum atau Raihanum Malika sebelumnya telah dilepas dan ditinggalkan di pinggir jalan oleh pelaku dan ditemukan warga.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Siapa yang bisa memberikan manfaat pelukan pada anak? Pelukan bisa memperbaiki mood anak dan mengurangi perasaan cemas serta stres yang mungkin mereka alami. Manfaat ini tidak hanya dirasakan oleh si kecil, tetapi juga oleh ibu atau orang yang memberikan pelukan.
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
-
Siapa yang bergantian mengasuh anak? Di sinilah peran Irfan Bachdim sebagai suami terlihat jelas. Ia tak segan untuk bergantian menggendong anak bungsu mereka yang masih membutuhkan banyak perhatian, memberikan Jennifer ruang untuk fokus pada pekerjaannya.
-
Siapa saja yang memberikan tekanan terhadap anak-anak? Peer pressure atau tekanan dari teman sebaya adalah tantangan yang mungkin dihadapi oleh anak-anak di sekolah atau saat bermain dengan teman-teman mereka.
-
Bagaimana cara anak-anak ini merangkak? Anehnya, tidak seperti kera besar yang menggunakan jari-jari mereka untuk berpindah, anak-anak ini sebagian besar cenderung menggunakan telapak tangan mereka.
Kasubdit 4 Pidana Umum Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel Kompol Suprianto yang dikonfirmasi menjelaskan, ide penculikan itu datang dari Yusfikar Madjid dengan motif jengkel, sakit hati sekaligus untuk minta uang tebusan Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar.
Yusfikar Madjid sakit hati karena merasa diabaikan setiap dia dan keluarganya datang ke rumah keluarga itu. Berawal dari sakit hati inilah, sampai Yusfikar nekat menculik namun gagal. Terakhir berhasil menculik hingga akhirnya tertangkap.
"Awalnya Yusfikar hendak menculik sebelum tahun baru kemarin tapi gagal. Aksi keduanya tanggal 2 Januari lalu namun gagal lagi. Kemudian Jumat lalu tanggal 5 Januari dicoba lagi dan kembali gagal. Barulah yang keempat ini berhasil bawa lari balita Hanum yang datang ke rumah korban, seolah-olah membawa paket kiriman dibantu tiga orang pelaku lainnya," kata Suprianto.
Keempat pelaku kini masih berada di Mapolda Sulsel karena surat penahanan belum keluar. Rencananya kasus ini dilimpahkan ke Polrestabes Makassar untuk proses selanjutnya.
"Pelaku ini akan disangkakan pasal berlapis yakni pasal 83 junto pasal 76S UU RI No 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak ancaman 15 tahun penjara dan pasal 328 KUHP ancaman 12 tahun penjara," pungkas Suprianto.
Baca juga:
Polisi ringkus 4 pelaku penculikan balita Hanum di Makassar
10 Jam hilang diculik, balita Hanum ditemukan warga di pinggir jalan
Izin ke orangtua mau nonton Slank, bocah 13 tahun disekap pacar di rumah kontrakan
Pura-pura pinjam senter, penculik bawa kabur bocah 2 tahun
Pada polisi, penculik balita di ITC Kuningan ngaku senang dengan anak-anak