Anggota TNI yang diduga memperkosa masih diperiksa di kesatuannya
Menurut Sabrar, bila terbukti dua anggota itu memperkosa maka sanksi tegas siap menanti.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen M Sabrar Fadhilah membenarkan jika ada prajuritnya yang ditembak oleh anggota polisi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Namun Sabrar Fadhilah belum bisa memastikan latar belakang penembakan tersebut.
"Sekarang ini masih diproses oleh komandannya, pihak yang katanya jadi korban juga sedang diperiksa polisi. Kita tunggu hasil pemeriksaannya," ujar Brigjen M Sabrar Fadhilah kepada merdeka.com, Jumat (25/3).
Menurut Sabrar, bila terbukti dua anggota itu memperkosa maka sanksi tegas siap menanti. "Pasti ada sanksi. Pasti itu, tapi kan kita proses dulu dan masih berjalan," imbuhnya.
Sebelumnya, seorang anggota TNI ditembak anggota Polsek Cisarua, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Anggota TNI tersebut ditembak karena diduga memperkosa seorang wanita tak jauh dari RS Jiwa Cisarua, Kabupaten Bandung.
Informasi yang beredar, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 02.30 WIB, Jumat ketika AKP Taryanto dengan Aiptu Budi Mulyana (anggota polsek Cisarua) sedang melaksanakan patroli wilayah di Kalan Kolonel Masturi tepatnya di RS Jiwa Cisarua. Keduanya lalu mendengar teriakan seorang perempuan dari arah depan.
Kemudian AKP Taryanto melihat ada dua orang laki-laki yang tidak dikenal menggunakan sepeda motor Suzuki FU Nopol D 2254 SAM. Ketika dihampiri, kedua laki-laki tersebut melarikan diri dengan sepeda motor berkecepatan tinggi.
Keduanya lalu dikejar oleh AKP Taryanto beserta Aiptu Budi mulyana menuju arah Dusun Bambu. Namun setelah sampai Dusun Bambu ternyata kedua orang tersebut menuju ke arah Lembang. Karena pengendara motor itu tidak berhenti maka Aiptu Budi Mulyana mengeluarkan tembakan peringatan ke atas sebanyak satu kali.
Tembakan itu tidak dihiraukan, kemudian Aiptu Budi Mulyana mengarahkan tembakan ke pengendara motor itu sebanyak satu kali dan mengenai pinggang kanan tembus ke lengan kanan. Baru setelah itu mereka berhenti. Setelah dilakukan pemeriksaan indentitas keduanya mengaku sebagai anggota TNI AD berdinas di Yonarhanudri-3. Mereka adalah Prada Prasetyo Wibowo dan Prada Dian Atma F.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono saat dihubungi merdeka.com, membenarkan bahwa anak buahnya melakukan penindakan kepada dua prajurit TNI tersebut. Namun demikian, Sulistyo mengaku belu tahu detail soal dugaan pemerkosaan tersebut.
"Itu belum positif (pemerkosaan). Mungkin oknum TNI. Coba konfirmasi di bagian penerangan di Jakarta (Mabes)," ujar Sulistyo saat dihubungi.
Sementara itu Kapendam III Siliwangi, Kolonel Arm Robertson Ismail saat dikonfirmasi merdeka.com juga tidak membantah bahwa ada anggotanya yang ditembak polisi. Namun menurutnya kejadian itu akibat salah paham saja.
"Aparat kepolisian yang Patroli. Anggota kami itu sedang naik motor. Miskomunikasi. Faktanya begitu. Yang lain-lain (pemerkosaan) sedang dalam penyelidikan," ujar Robertson.
Saat ditanya soal benar tidaknya anggota memperkosa, Robertson masih berkelit. "Positif thinking. Faktanya belum ada. Kejadiannya dini hari jam 2," ujarnya.
Menurut Robertson, saat ini salah satu anggotanya tersebut sedang menjalani perawatan dan pencabutan peluru di rumah sakit. "Anggota kami di RS mencabut peluru. Di RS sudah membaik. Yang satu lagi di kesatuan diperiksa," imbuhnya.