Angka Balita Stunting di Bekasi Mencapai 16,7 Persen
Sebanyak 16,7 persen bayi di bawah lima tahun di Kota Bekasi, Jawa Barat menderita stunting. Data itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan. Angka ini masih di bawah ambang batas nasional.
Sebanyak 16,7 persen bayi di bawah lima tahun di Kota Bekasi, Jawa Barat menderita stunting. Data itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan. Angka ini masih di bawah ambang batas nasional.
"Meski di bawah batas nasional, kami terus berupaya menekan angka ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati di Bekasi, Selasa (3/12).
-
Kenapa stunting berbahaya bagi anak? Melansir dari halodoc, para orang tua jangan menyepelekan stunting pada anak. Tahukah kalian, kondisi ini mampu memberikan dampak buruk pada kesehatan tubuh anak. Mulai dari terjadi gangguan pertumbuhan, penurunan fungsi perkembangan saraf dan kognitif hingga risiko peningkatkan penyakit kronis ketika anak beranjak dewasa.
-
Kapan stunting bisa terlihat pada anak? Gejala stunting pada anak-anak biasanya dapat terlihat saat mereka berusia 2 tahun, namun sering kali gejala ini tidak disadari atau disalahartikan sebagai perawakan pendek yang normal.
-
Kenapa stunting berpengaruh buruk untuk anak? Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga perkembangan kognitif dan kemampuan belajar mereka di masa depan. Oleh karena itu, pencegahan stunting melalui asupan makanan yang tepat menjadi sangat penting.
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Faktor penyebab stunting meliputi pola makan yang tidak sehat, kekurangan gizi, akses terbatas terhadap asupan makanan bergizi, serta infeksi kronis seperti diare dan penyakit pernafasan.
-
Apa itu stunting? Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
-
Apa yang dilakukan di Kecamatan Buahbatu untuk mengatasi masalah stunting? Dengan kekompakan warga, masalah stunting di Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung ini bisa diatasi. Cara mengatasinya cukup sederhana hanya dengan sedekah 1 butir telur.
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari anak berada di dalam kandungan dan baru terlihat ketika anak berusia dua tahun.
Dia menyatakan, langkah pemerintah menekan angka stunting dengan memaksimalkan kader-kader pos pelayanan terpadu (posyandu) di lingkungan. Mereka bertugas melakukan pemantauan terhadap kebutuhan gizi bayi maupun ibu hamil di wilayahnya.
"Ini langkah antisipasi, supaya ke depannya anak produktifitasnya bagus kemampuan kognitifnya juga bagus," kata Tanti.
Balita yang mengalami stunting berisiko terjangkit penyakit lain, seperti diabetes hingga jantung. Soalnya, kata dia, pertumbuhan anak stunting cenderung melebar bukan meninggi atau ke atas. Karena itu butuh penangan sejak dini.
Ketua DPRD Kota Bekasi, Choiruman Juwono Putro mengatakan, masalah stunting menjadi perhatian. Karena itu, peran kader posyandu menjadi vital. Sayangnya, insentif mereka dihentikan sejak Juni lalu dan akan diganti dana operasional mulai 2020 mendatang.
"Kami meminta dinormalkan kembali," katanya.
Belasan ribu kader Posyandu sebelumnya mendapatkan insentif sebesar Rp400 ribu per bulan. Tapi, sejak Juni lalu dihentikan karena keuangan daerah mengalami defisit.
(mdk/noe)