Aniaya anak kandung hingga tewas, Rudi diduga alami gangguan jiwa
Warga pernah melihat pelaku joget-joget di pinggir jalan dengan rambut acak-acakan.
Rudi Haeruddin, ayah kandung Mutiara, bocah kelas V SD warga Jalan Rappocini Raya, Makassar diduga mengalami depresi pasca mengetahui putri sulungnya tewas akibat tindak penganiayaan yang dilakukannya, Selasa, (7/7).
Ani (30), ibu kandung Mutiara yang juga istri dari Rudi ditemui di kediamannya, Kamis (9/7) siang mengatakan, warga sekitar beberapa kali melihat pelaku muncul tapi selalu berhasil melarikan diri saat dikejar warga.
"Ada warga yang sempat lihat bapaknya Mutiara muncul, rambutnya yang gondrong diurai acak lalu joget-joget di pinggir jalan. Tapi saat warga mau tangkap, dia langsung lari," kata Ani.
Hal ini langsung dilaporkan ke Polsek Makassar yang menangani kasus tersebut. Kata Ani, polisi juga menduga ayah Tiara sapaan akrab Mutiara, yang sehari-harinya pengangguran itu mengalami gangguan jiwa.
Selain tiba-tiba muncul di sekitar rumah, dia ternyata tidak hanya sekali melakukan kekerasan baik terhadap anak-anaknya dan juga terhadap istrinya. Dia juga muncul di TPU Dadi tempat Tiara dimakamkan.
Polisi yang berjaga di TPU, kata Ani, sempat mengejar Rudi tapi lagi-lagi dia berhasil lolos.
"Di kuburan anakku itu ada polisi berjaga siapa tahu muncul bapaknya Tiara dan membongkar kuburan anaknya," tutur Ani.
Kapolsek Makassar, Kompol Sudaryanto mengatakan, berdasarkan laporan yang masuk, pihaknya memang menduga pelaku ini mengalami depresi.
"Kita targetkan akan segera tangkap pelaku. Olehnya diharap bantuan masyarakat untuk sigap laporkan jika melihat pelaku," jelas Sudaryanto.
Lanjutnya, jika pelaku telah ditemukan, akan ada dua tes yang akan dilakukan yakni tes laboratoris berupa tes darah, urine dan rambutnya karena informasinya pelaku juga memakai narkoba. Tak juga ketinggalan akan dites kejiwaan.