Antisipasi Varian Omicron, Sandiaga Evaluasi Daftar Negara yang Boleh Masuk RI
Sandiaga menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kemenko Marves dan Kementerian Luar Negeri untuk mengevaluasi pembukaan untuk wisatawan mancanegara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyatakan pihaknya akan melakukan berbagai cara agar varian Omicorn tidak masuk ke Indonesia. Salah satu yang dilakukan adalah mengevaluasi kunjungan wisatawan mancanegara.
"Saya prihatin dengan varian baru Omicron ini. Oleh karena itu maka kita akan melakukan beberapa kebijakan. Salah satunya pembaruan daftar negara," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (29/11).
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan O ditangkap? Ia ditangkap saat tengah bekerja di pabrik tahu di Kampung Parit Timur, Desa Banjarsari Timur, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang.
-
Kapan Wildan meninggal? Orang tua dari mendiang Wildan Rochmawati, mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes), hadir pada wisuda untuk mewakili anaknya yang meninggal karena kecelakaan di sekitar kampusnya berkuliah pada dua hari lalu, menjelang wisuda.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan ORARI diresmikan? Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1967 organisasi ini diresmikan pada 9 Juli 1968.
-
Kenapa ORARI dibentuk? Demi ketertiban pemakaian frekuensi, pada pertengahan 1967, pemerintah melakukan pemberlakuan wajib daftar bagi setiap Amatir radio dan broadcaster di Hubdam V Jaya.
Sandiaga menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kemenko Marves dan Kementerian Luar Negeri untuk mengevaluasi pembukaan untuk wisatawan mancanegara. Upaya itu dilakukan mengingat varian Omicorn menjadi perhatian dunia. Dia menyampaikan negara yang akan dievaluasi adalah negara yang mengalami lonjakan kasus COVID-19.
“Jumlah negara yang akan dievaluasi, adalah negara yang mengalami lonjakan kasus, baik sebelum munculnya Omicron atau sesudah munculnya Omicron. Setelah ratas yang rutin dua minggu sekali ini, akan dikeluarkan pengumumannya berdasarkan persetujuan dari ratas,” ujarnya.
Di sisi lain, Sandiaga berkata kebijakan PPKM ini diharapkan bisa mengendalikan potensi kenaikan kasus Covid-19 di tanah air di tengah kondisi VUCA atau Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity.
“Dampak terhadap kebijakan kita untuk pengendalian Covid-19 untuk Natal dan Tahun Baru pasti ada,” ujar Sandiaga.
Berdasarkan informasi, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini berkata varian Omicorn merupakan varian baru, tidak berhubungan dengan varian Delta. Varian yang ditemukan pertama di Afrika Selatan ini diperkirakan memiliki kemampuan menular yang sangat cepat.
“Dengan penyebaran yang sangat cepat, concern pemerintah memastikan pengendalian COVID-19 tetap rendah dan terkendali, untuk menghindari lonjakan kasus baru seperti Juli-Agustus 2021 maka akan ada kebijakan, salah satunya pembaruan daftar negara,” ujarnya.
Sandiaga menambahkan varian Omicorn belum ditemukan di Indonesia. Beberapa negara yang telah mengidentifikasi kasus itu, seperti Belgia dan Hong Kong.
Dia juga meminta wisatawan nusantara harus meningkatkan protokol kesehatan, terlebih saat memasuki PPKM Level 3 yang akan berlaku pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Ia juga mengimbau seluruh pelaku sektor parekraf meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian mengantisipasi varian Covid-19 Omicron.
"Omicron berpotensi memiliki daya penyebaran jauh lebih tinggi dari Delta. Delta kita lihat sendiri pada Juli--Agustus. Begitu besar dampaknya, capai 50 ribu per hari," sambung Sandi.
Kenaikan Kunjungan Wisatawan Asing
Meski begitu, ia menyebut ada kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada September 2021 dibandingkan bulan sebelumnya, yakni 1,41 persen. Totalnya mencapai 126,5 ribu.
"Dari 126,5 ribu, didominasi oleh wisman dari Timor Leste dan Malaysia yang berbatasan dengan kita. Umumnya mereka adalah pelintas batas," sambungnya.
Terkait pintu kedatangan di Bali, ia menyebut belum ada wisman yang tiba menggunakan penerbangan langsung. Ada banyak faktor yang memengaruhi, termasuk kemunculan varian baru dan terus berubahnya aturan persyaratan, seperti karantina, visa, dan sebagainya. Hal tersebut diambil mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah G20 pada 2022 mendatang.
"Ini memprihatinkan dan berat bagi pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, tapi ini bagian dari VUCA. Volatilitas bergejolak dan semakin bergejolak..Banyak ketidakpastian, sangat kompleks yang dihadapai, dan ambiguitas, yakni kebijakan berganti-ganti sesuai situasi, khususnya dalam menangani Covid-19," ia menerangkan.
Menparekraf juga menanggapi surat terbuka dari Indonesia Inbound Tour Operators Association (IINTOA) yang ditujukan kepada pemerintah. Surat terbuka itu mengajukan sejumlah usulan untuk menghidupkan kembali pariwisata di Indonesia.
Beberapa yang disampaikan adalah pemberlakuan kembali visa on arrival, bebas karantina untuk wisman yang bervaksin lengkap dan memenuhi sejumlah syarat kesehatan lainnya, boleh transit di negara hub selama tidak lebih dari 12 jam,dan menambah beberapa negara ke dalam daftar yang boleh ke Indonesia.
"Kami catat masukannya dan ucapkan terima kasih kepada pelaku parekraf di Bali. Tentunya seiring penanganan Covid terus dievaluasi, kita akan pastikan gercep geber, dan gaspol agar pemulihan pariwisata dan ekraf bisa dihadirkan," ujarnya.
(mdk/ray)