Antisipasi Virus Corona, Bandara I Gusti Ngurah Rai Lakukan Desinfeksi Fasilitas
Kegiatan itu berlangsung pada Selasa (3/3) malam dengan melibatkan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar yang langsung menerjunkan sebanyak lima personel.
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menggelar desinfeksi terhadap bangunan terminal serta fasilitas bandar udara yang sering bersentuhan langsung dengan para penumpang.
Kegiatan itu berlangsung pada Selasa (3/3) malam dengan melibatkan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar yang langsung menerjunkan sebanyak lima personel.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Herry A.Y. Sikado selaku General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali menerangkan, desinfeksi fasilitas terminal dilakukan untuk mengantisipasi potensi penyebaran virus corona atau COVID-19. Pihaknya juga telah menerapkan upaya ketat dalam memitigasi potensi penyebaran virus corona di bandara.
"Setelah adanya pasien positif terjangkit virus Corona di Jakarta. Kami mengeskalasi upaya kami dalam hal pencegahan penyebaran virus ini dengan menerapkan proses desinfeksi di terminal," kata Herry.
"Hal ini juga cukup challenging, karena dilakukan bersamaan dengan operasional bandar udara. Namun demikian, dapat kami tegaskan bahwa hal ini tidak mempengaruhi tingkat pelayanan terhadap pengguna jasa bandar udara,” sambung Herry.
Dia juga mengatakan, disinfeksi dilakukan di fasilitas-fasilitas bandara yang bersentuhan dengan para penumpang. Di antaranya, tray atau wadah bagasi penumpang pada mesin pemindai bagasi di Screening Check Point (SCP), meja check-in counter, trolley bagasi, pegangan eskalator, tombol elevator atau lift.
Selain itu, juga ada bangku dan tempat duduk penumpang di boarding lounge dan boarding gate, tombol flush pada toilet, switch dan keran wastafel, fasilitas penanganan bagasi, area bermain anak-anak, fasilitas internet corner, ruangan musala, keran air minum serta tempat sampah.
"Pengguna jasa bandar udara sangat sering bersentuhan tangan secara langsung dengan fasilitas tersebut. Untuk itu, kami bersihkan dengan mekanisme desinfeksi ini untuk mengurangi risiko serta potensi penularan virus corona melalui bandar udara, ujar Herry.
2020 Merdeka.com
Para personel operasional dan frontliner bandar udara yang berhubungan langsung dengan para penumpang telah dibekali dengan alat Pelindung Diri (APD) berupa masker N95 berstandar medikal, kaca mata pelindung (goggles), serta sarung tangan.
Selain itu, di banyak titik di dalam terminal bandar udara juga telah disediakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer yang mudah diakses oleh pengguna jasa. Dengan tujuan untuk menerapkan pola hidup bersih untuk mengantisipasi potensi penyebaran virus corona serta bibit penyakit lain.
"Proses desinfeksi akan dilaksanakan selama dua hari. Hari ini berfokus di Terminal Kedatangan Domestik dan Internasional, sedangkan besok dilanjutkan di Terminal Keberangkatan," ujar Herry.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar Lucky M. Tjahjono menyatakan, bahwa desinfeksi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan.
"Karena faktor kebersihan lingkungan itu sangat menentukan kesehatan. Hal ini juga merupakan promosi hidup sehat. Semua upaya sudah kami lakukan, dari health alert card, thermal scanner, sekarang faktor lingkungannya kita intervensi," ujar Lucky.
(mdk/ray)