Antrean panjang pemohon e-KTP, Disdukcapil Bogor dalih terbatas alat
"Gimana ya, mas. Saya juga nggak tahu. Baru hari ini saya ke sini. Katanya udah habis nomor antreannya. Tapi untuk besok, nomornya juga udah habis dibagiin hari ini. Jadi ini gimana," ucap Ranti.
Antrean pembuatan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP di Kantor Pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor, membludak. Akibatnya, warga yang hendak mengurus e-KTP harus mengantre hingga mencapai kurang lebih satu kilometer, Selasa (3/7).
Hingga pagi tadi, warga dari sejumlah wilayah di Kota Bogor terus berdatangan. Kondisi itu menyebabkan antrean terus mengular hingga ke pinggir jalan.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Apa itu KTP Sakti yang dimaksud Ganjar Pranowo? Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ bagi masyarakat Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024. Adapun program kerja itu melalui KTP Sakti.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Petugas Polsek Denpasar Selatan mengamankan sejumlah barang bukti di TKP. Bukti yang diamankan berupa KTP, kartu nikah, dompet warna cokelat, Kartu Indonesia Sehat, kartu vaksin covid, dan kabel catok rambut warna hitam yang dipakai melilit leher korban.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Apa yang ditemukan oleh tim eskavasi di Situs Keputren, Bantul? Pada Selasa (7/9), Tim eskavasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan sebuah artefak fragmen gerabah di Situs Keputren, Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto-Pleret, Bantul. Artefak itu diduga merupakan wadah air era Kerajaan Majapahit.
-
Apa yang ditemukan oleh E.P. Tombrink di Kompleks Candi Bumiayu? Penemuan-penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh E.P. Tombrink, ia berhasil menemukan arca dari trasit berjumlah puluhan buah, salah satunya adalah arca Nandi.
Untuk mengantisipasi penumpukan di dalam, petugas yang berjaga terlihat menutup pintu gerbang kantor pelayanan tersebut.
Bahkan, sejumlah warga yang sudah mengantre, terpaksa harus kembali ke rumahnya lantaran telah kehabisan nomor antrean pelayanan pengurusan e-KTP.
Seperti yang dialami Ranti (30) bersama anaknya. Warga Tajur, Kecamatan Bogor Selatan itu, mau tidak mau harus mengurungkan mengurus e-KTP hari ini karena kehabisan nomor antrean.
Ia bersama anaknya mencoba menanyakan kondisi itu kepada salah satu pegawai Disdukcapil. Di hadapan petugas tersebut, ia diminta untuk kembali esok hari.
"Ibu, besok kembali lagi aja ke sini. Sekarang udah abis nomor (antrean)," kata salah satu petugas di sana.
Ia pun kecewa mendengar hal itu, sebab KTP elektronik sangat dibutuhkan anaknya sebagai salah satu syarat untuk melamar kerja.
Ranti juga tidak mengetahui soal adanya pemberlakuan nomor antrean untuk membuat e-KTP.
"Gimana ya, mas. Saya juga nggak tahu. Baru hari ini saya ke sini. Katanya udah habis nomor antreannya. Tapi untuk besok, nomornya juga udah habis dibagiin hari ini. Jadi ini gimana," ucap Ranti.
Dia mengaku, sudah mengurus pembuatan e-KTP sejak bulan Januari 2018. Namun, hingga hari ini, ia belum juga mendapatkannya.
"Saya ngurus e-KTP udah lama, dari sebelum puasa, di kantor kecamatan. Waktu itu, kata petugas, tintanya habis. Saya cuman dikasih surat keterangan," sebutnya.
Dalih keterbatasan SDM dan alat
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor, Agus Suparman, menyebut, ada sekitar 1.000 warga yang datang ke kantor untuk mengurus pembuatan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.
Banyaknya warga yang datang sejak subuh hingga pagi tadi, membuat antrean di kantor pelayanan tersebut mengular hingga ke pinggir jalan.
Agus mengatakan, untuk mengantisipasi membludaknya antrean warga, pihaknya mengimbau kepada Ketua RT di masing-masing wilayah untuk melakukan pengkolektifan terhadap warga yang sedang mengurus e-KTP.
"Solusi yang kita tawarkan, silakan warga berkoordinasi dengan pihak RT untuk direkap dan dikolektifkan, sehingga tidak antre seperti ini lagi. Nanti, tinggal serahkan surat keterangan yang asli ke RT-nya," ucap Agus.
Agus menuturkan, sejak dibukanya pelayanan e-KTP pada pagi tadi, antrean warga sudah terlihat.
Padahal, sambung Agus, kemampuan Disdukcapil untuk melayani warga yang mengurus pembuatan KTP elektronik per harinya hanya sekitar 500 orang. Itu pun, kata Agus, pegawai bekerja hingga pukul 21.00 WIB.
"Kemampuan kita tiap harinya kan terbatas. Terbatas dengan peralatan, SDM-nya, dan waktu," sebutnya.
Ia mengaku, dengan segala keterbatasan yang ada, pihaknya tetap akan bekerja dan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terhadap warga.
Agus menjelaskan, bahwa Disdukcapil hanya melayani pengurusan pencetakan e-KTP saja. Sehingga, jika ada perubahan data atau lain sebagainya, pihaknya mempersilahkan untuk mengurusnya di kecamatan masing-masing.
"Kemarin saja waktu ada cuti bersama Lebaran, kita tidak. Hingga H-1, kita masih kerja. Kita di sini kerja ngurus e-KTP hingga jam sembilan malam."
Baca juga:
Banyak warga Riau tak dapat formulir C6, KPU sebut boleh pakai e-KTP
Data e-KTP lebih banyak dari DPT, KPUD Bekasi yakin surat suara tidak kurang
Hari pencoblosan, Disdukcapil Jateng buka layanan rekam e-KTP
Dukcapil siapkan sistem jemput bola bagi pemilih yang belum punya e-KTP
Serahkan data keluarga, Djarot jawab polemik pengurusan e-KTP Medan
Jelang Lebaran, warga Bogor antre panjang urus e-KTP
Kemendagri simpan e-KTP di gudang Bogor sejak 2011