Apa Itu Cacar Monyet?
Setelah penyakit Covid-19 dan hepatitis akut yang menjangkit hampir seluruh negara. Kini giliran cacat monyet membuat geger masyarakat dunia. Apa itu cacar monyet?
Setelah penyakit Covid-19 dan hepatitis akut yang menjangkit hampir seluruh negara. Kini giliran cacat monyet membuat geger masyarakat dunia. Apa itu cacar monyet?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendapatkan laporan penyakit monkeypox atau cacar monyet. Sejumlah negara diduga sudah mendeteksi adanya kasus tersebut, di antaranya Kanada, Amerika Serikat (AS), Inggris, Portugal, Spanyol, dan Singapura.
-
Apa itu penyakit cacar monyet? Penyakit cacar monyet merupakan infeksi virus yang ditandai dengan munculnya bintil bernanah di kulit. Penyakit ini disebabkan oleh virus, tepatnya adalah virus monkeypox.
-
Apa yang dikatakan oleh dokter Jerman Wolfgang Wodarg tentang cacar monyet? Dokter Jerman Wolfgang Wodarg menawarkan pandangan alternatif mengenai cacar monyet lebih dari dua tahun yang lalu. Apa yang dianggap sebagai cacar monyet, dalam banyak kasus, sebenarnya adalah herpes zoster, salah satu efek samping yang diketahui dari vaksin COVID-19," tulis keterangan video yang diunggah di Facebook pada tanggal 28 Agustus.
-
Apa saja gejala cacar monyet pada anak? Gejala awal yang muncul pada anak-anak yang terinfeksi Cacar Monyet serupa dengan gejala penyakit cacar air. Beberapa gejalanya antara lain sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, serta munculnya lesi pada kulit. Lesi ini akan mengalami perkembangan menjadi ruam yang menyerupai cacar air.
-
Kapan gejala awal cacar monyet muncul? Gejala penyakit cacar monyet biasanya muncul 5–21 hari setelah terinfeksi.
-
Apa yang menjadi penyebab utama dari cacar monyet? Cacar monyet merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox dan termasuk ke dalam kelompok “zoonosis” atau bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Namun dalam perkembangannya, penyakit itu bisa menular dari manusia ke manusia.
-
Di mana saja di Indonesia yang sudah ditemukan kasus cacar monyet? Berdasarkan data Kemenkes RI, kasus cacar monyet di Indonesia hingga kini baru ditemukan di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Dikutip dari laman who.it, Jumat (20/5), WHO mendapatkan laporan pada 7 Mei 2022. Dalam laporan disebutkan bahwa kasus cacar monyet terkonfirmasi pada seseorang yang melakukan perjalanan dari Inggris ke Nigeria sejak akhir April hingga awal Mei 2022.
Kasus mengalami ruam pada 29 April 2022. Dia meninggalkan Nigeria pada 3 Mei dan tiba di Inggris 4 Mei. Di hari yang sama, kasus dibawa ke rumah sakit. Berdasarkan riwayat perjalanan dan penyakit ruam, dia diduga terpapar cacar monyet dan segera diisolasi.
Pada 11 Mei, pelacakan kontak ekstensif telah dilakukan untuk mengidentifikasi kontak yang terpapar di fasilitas perawatan kesehatan, komunitas, dan penerbangan internasional.
WHO menjelaskan cacar monyet adalah zoonosis sylvatic dengan infeksi manusia insidental yang biasanya terjadi secara sporadis di bagian hutan Afrika Tengah dan Barat. Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox yang termasuk dalam famili orthopoxvirus.
Penularan dan Inkubasi
Cacar monyet dapat ditularkan melalui kontak dan paparan droplet yang diembuskan. Masa inkubasi cacar monyet biasanya 6 hingga 13 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari. Penyakit ini sering sembuh sendiri dalam waktu 14 hingga 21 hari. Gejalanya bisa ringan atau parah, dan lesi bisa sangat gatal atau nyeri.
"Reservoir hewan tetap tidak diketahui, meskipun kemungkinan berada di antara hewan pengerat. Kontak dengan hewan hidup dan mati melalui perburuan dan konsumsi hewan liar atau daging semak dikenal sebagai faktor risiko," jelas WHO.
Ada dua clades atau kelompok taksonomi virus cacar monyet, yakni dari Afrika Barat dan clade Congo Basin (Afrika Tengah). Meskipun infeksi virus cacar monyet di Afrika Barat kadang-kadang menyebabkan kondisi parah pada beberapa individu, penyakit biasanya sembuh sendiri.
Rasio kasus fatalitas untuk clade Afrika Barat telah didokumentasikan menjadi sekitar 1 persen, sedangkan untuk clade Congo Basin kemungkinan 10 persen. Anak-anak juga berisiko lebih tinggi terpapar penyakit ini.
Cacar monyet yang menjangkiti ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi, bayi ikut terpapar cacar monyet atau lahir mati.
"Kasus cacar monyet yang lebih ringan mungkin tidak terdeteksi dan menunjukkan risiko penularan dari orang ke orang," tulis WHO.
(mdk/rnd)