Apakah Pengobatan Alternatif Bisa Gantikan Pengobatan Medis?
Fenomena pengobatan tradisional berujung para pasien tak kunjung sembuh tak membuat masyarakat kapok. Apabila penyakit diderita orang tersebut tak kunjung sembuh kendati melakukan upaya medis.
Pengobatan alternatif untuk masalah tulang bukanlah hal baru di Indonesia. Baru-baru ini, sosok Ida Andriani alias Ida Dayak menjadi sorotan karena berhasil menyembuhkan ragam masalah tulang pasiennya tanpa dipungut biaya.
dr. Asa Ibrahim, Sp.OT melalui akun Twitter pribadinya menulis tiga cuitan untuk mengingatkan pernah ada fenomena pengobatan alternatif. Salah satunya dilakukan Ponari, dukun cilik asal Jombang, Jawa Timur.
-
Bagaimana cara pengobatan kebotakan tradisional ala warga Betawi di Ciganjur? Untuk mengobati penyakit kebotakan, warga Betawi di sekitar Ciganjur biasanya menggunakan beberapa jenis daun, seperti selederi, lidah buaya dan santan kelapa.Bahan-bahan tersebut biasanya dijadikan sari lalu bisa dicampurkan atau digunakan satu per satu sesuai kebutuhan. Untuk pengobatan, hasil sari tersebut langsung dioleskan di bagian kepala yang mengalami penipisan rambut atau kebotakan. Warga setempat biasanya melakukannya secara rutin, sebanyak dua sampai tiga kali per minggu. Dalam jangka waktu beberapa bulan, rambut dipercaya bisa tumbuh di area tersebut.
-
Kapan pengobatan tradisional Sunda berkembang? Sebelum munculnya pengobatan modern, masyarakat Indonesia telah menggunakan tanaman di sekitarnya untuk menyembuhkan penyakit.
-
Mengapa bekam menjadi alternatif pengobatan untuk berbagai penyakit? Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan bekam antara lain migrain, gangguan pencernaan seperti maag, asam lambung berlebih, dan sembelit, gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, dan sinusitis, serta penyakit kulit seperti jerawat, eksim, dan psoriasis.
-
Di mana tradisi menjenguk orang sakit dengan amplop sumbangan ini dilakukan? Kebiasaan ini masih dijalankan oleh masyarakat di beberapa desa seperti Kadu, Lebaksiuh, Cintajaya, dan Cipicung, Kecamatan Jatigede.
-
Kapan beras kencur mulai dikenal sebagai bahan pengobatan tradisional? Sejak zaman dahulu, beras kencur telah menjadi bahan konsumsi yang lazim dan populer dalam pengobatan tradisional di Indonesia.
-
Mengapa masyarakat Jawa Kuno menggunakan pengobatan tradisional untuk batuk? Catatan kuno Jawa mengungkapkan warisan pengetahuan dalam bidang pengobatan tradisional, terutama untuk meredakan penyakit batuk yang dapat menjangkiti berbagai kalangan usia mulai dari anak-anak hingga lansia.
"Sekedar mengingatkan, ribuan orang pernah kegocek, Ponari jadi kaya raya (sempat). Beberapa pasien sempat ada yang tambah parah bahkan sampai meninggal. Pasien-pasiennya? ya berobat lagi ke dokter ujung-ujungnya," tulis Asa Ibrahim di Twitternya dikutip merdeka.com, Rabu (5/4).
Ibrahim mengatakan, fenomena pengobatan tradisional berujung para pasien tak kunjung sembuh tak membuat masyarakat kapok. Apalagi menurut dia, apabila penyakit diderita orang tersebut tak kunjung sembuh kendati melakukan upaya medis.
"Menarik sebenarnya fenomena-fenomena seperti ini. Kita lihat saja nanti endingnya. Yang namanya medis kadang emang saklek, ada penyakit yang enggak bisa sembuh kalau enggak dioperasi. Banyak orang yang enggak bisa menerima itu, akhirnya percaya dengan yang KATANYA bisa menyembuhkan tanpa operasi, manusiawi sekali," cuit Ibrahim.
Ibrahim memberi contoh ketika membagikan tulisan mengenai penyakit osteoathritis atau kerusakan sendi di media sosial hingga viral. Saat itu Ibrahim menjelaskan bahwa jika sendi sudah rusak parah seperti bengkok pilihan medis tak lain dengan operasi. Dia mengingatkan jangan mencoba-coba mengobati sendi rusak parah itu dengan orang mengaku bisa menyembuhkan tanpa operasi.
Namun menurut Ibrahim, cuitan itu mendapat respons dari warganet. Salah satunya, akun @anieceitsme membagikan pengalamannya dengan pengobatan alternatif.
"Dulu teman ibu sesama pasien kemoterapi, banyak yg abis puluhan juta ke 'orang pinter' atau dukun gitu gegara takut ke RS. Udah parah, malah baru ke dokter. Padahal pakai BPJS, paling murah cuma bayar Rp35rb sebulan," tulis akun @aieceitsme.
Penanganan Patah Tulangan Jangan Terlambat
Ibrahim mengatakan, penanganan patah tulang tidak boleh terlambat. Sebab apabila dibiarkan kondisi pasien bakal mengalami kecacatan.
"Pada kasus patah tulang yang terlambat ditangani, kemungkinan besar tulang yang patah akan mengeras dan menyatu pada posisi yang jelek (malunion), jika dibiarkan, kondisi ini akan menyebabkan kecacatan dalam bentuk anggota tubuh yang bengkok, atau fungsi sendi yang jelek (kaku, sulit digerakkan)," kata Ibrahim kepada merdeka.com.
Dia juga menceritakan banyak kasus patah tulang yang sebenarnya tidak membutuhkan operasi jika cepat ditangani.
"Banyak kasus patah tulang yang jika segera ditangani, sebenarnya tidak perlu tindakan operasi, cukup dilakukan reduksi (diperbaiki posisinya sambil melihat posisi tulang dari ronsen) dan dilakukan pemasangan gips," ucap Asa.
Namun, kenyataannya justru banyak kasus patah tulang yang seharusnya bisa tanpa operasi jadi harus dilakukan operasi.
"Pada kasus terlambat penanganan, banyak kasus patah tulang yang harusnya bisa baik tanpa tindakan operasi, jadi harus dilakukan operasi karena tulang yang bengkok sudah menyatu dalam posisi yang jelek. Dan seringkali membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dengan hasil akhir yang tidak sebaik jika segera ditangani," katanya.
Dia juga menuturkan, apabila terlambat menangani masalah patah tulang dapat mengakibatkan tindakan amputasi.
"Pada kasus patah tulang dengan cedera pembuluh darah, keterlambatan penanganan bisa menyebabkan tangan menjadi mati akibat tidak mendapat aliran darah, dan akhirnya membutuhkan tindakan amputasi," tutupnya.
Reporter Magang: Alya Fathinah
(mdk/gil)