Sosok Ningsih Tinampi Ternyata Jebolan STM, Kini jadi Ahli Pengobatan Alternatif
Begini ternyata latar belakang Ningsih Tinampi sebelum jadi ahli pengobatan alternatif.
Ningsih Tinampi, perempuan ahli pengobatan alternatif bercerita tentang latar belakang dirinya. Ternyata ia tidak mempunyai latar belakang pengobatan sebelum sukses seperti sekarang.
Ia pun tidak tahu bagaimana bisa ia mendapatkan karunia besar yang dimilikinya sekarang. Ningsih mengaku bahwa ia lulusan STM dan ahli listrik. Bakat pengobatan itu diperoleh ketika mengobati karyawannya yang sakit.
Lantas, bagaimana perjalanan Ningsih Tinampi sebelum akhirnya menjadi ahli dalam pengobatan tradisional di Jawa Timur? Simak ulasannya sebagai berikut.
Ningsih Tinampi Jebolan STM
Dalam video yang diunggah oleh channel Youtube Pesulap Merah memperlihatkan sosok Ningsih Tinampi berbagi pengalaman masa lalunya sebelum akhirnya menjadi ahli pengobatan alternatif.
Ningsih ternyata lulusan STM dan ahli listrik. Perempuan yang telah mengobati ribuan pasien dari berbagai daerah itu juga tidak mengerti dari mana bakat mengobati tersebut datang kepadanya.
“Wong saya itu dari orang engineering, orang listrik. Nggak tahu, saya sendiri juga bingung,” ucap Ningsih.
Selain itu, setelah lulus dari STM, Ningsih juga sempat bekerja di sebuah perusahaan sebagai engineer. Kariernya kemudian dianjutkan dengan membuka usaha sebuah catering sebelum akhirnya sampai di pengobatan alternatif.
“Aku dulu sekolah STM, aku bekerjanya juga di perusahaan. Aku larinya ke engineering, badan listrik di Sampurna. Terus aku lari melompat lagi ke catering. Habis catering perjalanan catering terus ke pengobatan,” jelas Ningsih.
Pertama Kali Mengobati Karyawan
Kemampuan mengobati orang dimulai ketika Ningsih mengobati karyawannya yang sedang sakit perut. Tidak diketahui secara pasti bagaimana cara Ningsih memberikan pengobatan, tapi yang pasti karyawan Ningsih akhirnya sembuh.
“Karyawanku sakit perut, terus ya saya obati,” kata Ningsih.
Ningsih mengaku lupa bagaimana cara ia mengobati karyawannya pada masa lalu. Ia hanya mengatakan jika hanya mendoakan dan menekan perut karyawannya yang sedang sakit.
“Boleh mengingat-ingat kan sudah tua. Paling sekitar 10 tahun yang lalu sudah, pengobatan ini aja sudah hampir 10 tahun,” kata Ningsih.
“Pokoknya saya tekan-tekan (perutnya) aku kalau orangnya agak ganteng agak lama nekannya,” lanjut Ningsih sambil tertawa lepas.