Area Konservasi di Riau Terbakar, Petugas Temukan Lahan Sawit dan Pondok
Hampir 115 hektare kawasan bergambut di Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, ludes terbakar.
Hampir 115 hektare kawasan bergambut di Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, ludes terbakar. Kebakaran lahan karena diduga ulah manusia ini semakin kuat setelah petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menemukan kebun sawit di lokasi. Sebagian sawit itu ikut terbakar dengan semak dan hutan alam. Kini kebakaran lahan tersebut sudah padam.
Kepala Bidang II BBKSDA Riau Heru Sutmantoro menyebut anggotanya di lokasi menemukan dua pondok. Pondok itu sudah disegel petugas dan menempel tulisan tanda berada di kawasan suaka margasatwa.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Kenapa kebakaran di Kebagusan terjadi? Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas," kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
"Pemilik pondok harus merobohkannya dan di larang beraktivitas di sana, kalau tidak kami yang robohkan," kata Heru, Kamis (1/4). Dikutip dari Liputan6.com.
Selain pondok, petugas juga memberi tanda ke pohon sawit di lokasi sebagai peringatan. Penanda itu juga sama dengan yang di pondok sebagai pernyataan berada di kawasan Giam Siak Kecil. "Luas kebun sawit yang ditemukan sekitar 3 sampai 4 hektare," terang Heru.
Heru mengatakan, lokasi dua pondok dan kebun sawit itu berdekatan dengan lokasi kebakaran. Oleh karena itu, petugas menyimpulkan kebakaran lahan terjadi karena upaya pembersihan. "Pembersihan sebagai persiapan membangun kebun di kawasan hutan," tegas Heru.
Heru sudah berkoordinasi dengan penegak hukum di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dia ingin penegak hukum mengusut siapa yang membuat kebun di suaka margasatwa.
"BBKSDA itu wewenangnya hanya persuasif, kalau penegak hukum refresif, kami masih menunggu tindak lanjut," jelas Heru.
Heru menyatakan, tidak boleh ada sawit di suaka margasatwa. Kalaupun masyarakat sudah berada di sana sebelum penetapan kawasan, Heru menyebut hanya boleh ditanam dengan pohon bernilai ekonomi.
"Itu sudah ada aturannya, namanya kemitraan konservasi tapi bukan sawit," tegas Heru.
Setelah kebakaran lahan hebat di sana, BBKSDA Riau meningkatkan patroli. Petugas juga memasang rambu-rambu di beberapa lokasi sebagai tanda kawasan itu merupakan hutan konservasi.
"Agar masyarakat tahu dan tidak berkebun lagi di sana," terang Heru.
Baca juga:
Siaga Karhutla, Brimob Polda Sumut Sulap Mobil Dinas Jadi Pemadam Api
BPBD Catat Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Capai 811,16 Hektare
Cegah Karhutla, PTPN V Siagakan Alat Pemadam dan Gelar Patroli Rutin
Pemprov Riau Dapat Bantuan 3 Heli dan 2 Pesawat Tanggulangi Karhutla
6 Daerah di Sumsel Paling Rawan Karhutla, Pemprov Minta Bantuan Water Bombing dan TMC
Antisipasi Kebakaran Hutan, Polda Kaltim Luncurkan Aplikasi LembuSwana