Asam urat normal, Evan diduga tewas karena infeksi dalam
Orangtuanya saat itu, mengaku bahwa tak ada perubahan terkait kondisi kesehatan Evan.
Kepala Puskesmas Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Badruzaman membenarkan Evan Christoper Situmorang pernah diperiksa di puskesmas tersebut. Di Puskesmas tersebut Flora pernah dua kali diperiksa.
"Dua kali dia berobat diperiksa di sini," kata Badruzaman saat ditemui merdeka.com, Senin (3/8).
Dia menjelaskan, pertama Evan dibawa ke Puskesmas pada 22 Juli lalu atau 13 hari setelah pelaksanaan MOS. Kepada dokter di Puskesmas, Evan mengeluh sakit di bagian kakinya.
"Kami tanya, habis ngapain? Dia bilang habis MOS," katanya.
Oleh sebab itu, dokter hanya memberikan obat nyeri, karena Evan dianggap hanya mengalami kelelahan dan pegal-pegal. Tapi, pihaknya menyarankan agar Evan dibawa kembali ke Puskesmas jika tak ada perubahan.
Menurut dia, Evan kembali dibawa ke Puskesmas pada 28 Juli sekitar pukul 10.00 WIB usai dari sekolah. Orangtuanya saat itu, mengaku bahwa tak ada perubahan terkait kondisi kesehatan Evan. Dokter pun lalu memeriksanya dengan mengecek darah ke laboratorium.
Ada pun yang dicek antara lain; hemoglobin, hematokrit, lekosit, trombosit dan vidol. Hasilnya lekosit cukup tinggi, yaitu mencapai 13.000, padahal normalnya di bawah 10.000. Sementara kadar asam urat masih normal yaitu 6,7 md/gl, adapun ukuran normal yaitu 3-7 md/gl.
Dari hasil itu, pihaknya mencurigai adanya infeksi dalam sehingga mengakibatkan lekosit cukup tinggi. Karena itu, dokter menyarankan agar Evan dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Kami tanya lagi, apa ada keluhan lain? Orang tuanya bilang perutnya sakit," katanya.
Dokter kemudian menekan perutnya. Evan pun langsung kesakitan. Dari situ, dokter mencurigai Evan mengalami usus buntu. Namun, pihaknya tak dapat menyimpulkan karena tak ada pembuktian secara ilmiah. "Makanya kami sarankan ke rumah sakit," kata dia.
Ternyata Evan hanya dirawat di rumahnya. Evan dilarikan ke rumah sakit pada Kamis (30/7) ketika mengalami kejang-kejang. Awalnya keluarga membawa ke RS Ibu dan Anak Sayang Bunda namun tak bisa ditangani karena peralatan tidak lengkap.
Keluarga pun membawa ke RS Cipta Harapan Indah, sayangnya Evan dinyatakan sudah meninggal dalam perjalanan. Jenazah evan sudah dimakamkan pada Sabtu pekan lalu di TPU Perwira
-
Apa yang dilakukan OSIS untuk membantu siswa baru? Melalui kegiatan yang terorganisir dengan baik, OSIS telah memberikan pengalaman pertama yang berkesan bagi siswa baru, membimbing mereka dengan penuh kesabaran dan kehangatan.
-
Dimana siswi SMP di Palembang ditemukan? Sementara itu tiga pelaku lainnya MZ 13 tahun, MS 12 tahun, dan AS 12 tahun pada saat korban ditemukan di TPU berada di lokasi kerumunan seolah-olah tidak mengetahui apa-apa yang terjadi.
-
Apa yang terjadi pada mata siswi SD tersebut? Diketahui, seorang siswi sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gresik diduga mengalami kebutaan mata secara permanen gara-gara ditusuk menggunakan gagang tusuk cilok. Mirisnya, pelaku diduga merupakan teman satu sekolahnya yang berniat untuk memalak korban.
-
Kenapa siswa SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran. Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan. Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Apa yang menjadi ciri khas dan tuntutan bagi para siswa Madrasah Adabiah? Sekolah ini juga memiliki karakter khusus serta siswanya dituntut untuk belajar agama Islam dari Al-Qur'an dan Hadis Nabu Muhammad.