Atasi kekeringan, Pemkab Purbalingga salurkan 268 tangki
"Dari Bakorwil dapat bantuan sebanyak 87 tangki dan PDAM Daerah Purbalingga sebanyak 182 tangki," ujarnya.
Atasi kekeringan yang terjadi di wilayah Purbalingga, Jawa Tengah, pemerintah setempat mengerahkan 268 tangki untuk menyalurkan air bersih. Pendistribusian tangki air bersih tersebut dilakukan untuk 14 desa yang tersebar di empat kecamatan.
Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Priyo Satmoko mengemukakan 268 tangki yang sudah didistribusikan tersebut berasal dari bantuan Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) III dan Perusahaan Air Minum (PAM) Daerah Purbalingga.
"Dari Bakorwil dapat bantuan sebanyak 87 tangki dan PDAM Daerah Purbalingga sebanyak 182 tangki," ujarnya, Jumat (26/9).
Priyo menjelaskan, desa yang mendapat pasokan air bersih yang paling banyak berada di wilayah lereng timur Gunung Slamet, yakni Desa Kutabawa dan Desa Serang. "Untuk Kecamatan Karangreja sebanyak 139 kali, terdiri dari 68 kali untuk Desa Kutabawa, dan Desa Serang sebanyak 71," ucapnya.
Menurut data BPBD Purbalingga ada tujuh kecamatan di wilayah Purbalingga yang rawan kekeringan. Daerah tersebut meliputi kecamatan Kaligondang terdapat delapan desa, Kejobong 13 desa, Bukateja satu desa, Karangreja dua desa, Bobotsari dua desa, Karanganyar 10 desa, Rembang satu desa dan Karangmoncol empat desa.
Sementara itu, seorang warga Dusun Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Purbalingga, Amin (45) mengatakan selama ini di wilayahnya tidak memiliki sumber air. Diakuinya, kekeringan yang terjadi di wilayah Bambangan sudah terjadi lebih dari tiga bulan silam. "Setiap harinya, kami membeli air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari kalau tidak ada pasokan air dari pemerintah," ucapnya.
Warga, lanjut Amin harus mengeluarkan uang minimal Rp 5 ribu per hari. Uang tersebut, jelasnya, untuk membeli minimal 10 galon air bersih yang dibeli di Desa Kutabawa. "Iya beli di Desa Kutabawa, kan ada PAM itu. Jadi beli setiap satu galonnya itu Rp 500. Kebutuhannya kalau sehari-hari hampir Rp 5 ribu, karena untuk mencuci dan mandi," katanya.
Baca juga:
Kemarau, lahan bekas lapangan golf di Semarang terbakar
Ratusan tentara dikerahkan atasi kekeringan Gunung Kidul
Jeritan petani Gianyar: Sudah kering, diserang hama tikus pula
Krisis air bersih, warga lereng Merapi dirikan posko kekeringan
Kekeringan, warga Lereng Merapi jual sapi untuk beli air
PMI Solo salurkan 500 tangki air ke daerah krisis air bersih
Padi diserang hama sundep, petani di Kediri terancam bangkrut
-
Siapa Briptu Mustakim? Briptu Mustakim adalah seorang polisi yang berhasil menarik perhatian banyak orang berkat penampilannya yang menawan. Banyak yang berkata bahwa ia mirip dengan beberapa aktor ternama seperti Ali Syakieb dan Herjunot Ali.
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Siapa Maimur Azum? Nama aslinya Maimur Azum. Sebagian memanggilnya putri wangi atau Iparhan karena tubuhnya sangat harum. Konon kecantikannya tersohor melintas stepa dan pegunungan Tianshan hingga terbawa ke dalam Kota Terlarang tempat Kaisar bertahta.
-
Siapa yang pamer ketek mulus? Cantik Bak Bihun OOTD (Outfit of The Day) dari Wika Salim sungguh menggemaskan. Dia membanggakan kelembutan keteknya. Memang, penyanyi dangdut ini memiliki kecantikan yang bening seperti bihun.
-
Kenapa penemuan makam Kaisar Xiaomin penting? Temuan ini akan membantu kita memahami lebih dalam tentang kehidupan dan budaya dari masa lalu yang kini tengah terungkap melalui artefak-artefak yang ditemukan dalam makam ini.