Atlet-atlet olahraga ekstrem di Indonesia ini tewas saat beraksi
Atlet tentu seorang yang sangat profesional dalam bidang olahraga yang dijalaninya. Namun risiko tetap akan menghampiri.
Atlet tentu seorang yang sangat profesional dalam bidang olahraga yang dijalaninya. Namun risiko tetap akan menghampiri dalam latihan ataupun saat bertanding memperebutkan juara.
Muhammad Taufan Munggaran (17) merupakan atlet rider BMX asal Bandung yang tewas mengenaskan ketika mengikuti perlombaan turnamen Indonesia Open X-Sport Champonship (IOXC) 2015 yang digelar di Telkom University Convention Hall (TUCH), Sabtu (3/10).
Atlet BMX itu tewas ketika setang sepeda milik pribadinya mengenai ulu hatinya saat terjatuh dan mengenai percis di dadanya setelah melakukan trik 'no handler'. Dia tewas ketika dalam perjalanan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung.
Selain Taufan, sejumlah atlet olahraga ekstrem di Indonesia juga pernah mengalami nasib yang sama nahasnya. Berikut datanya yang berhasil dihimpun merdeka.com:
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Di mana atlet bulu tangkis Indonesia disambut meriah oleh para penggemar? Tak hanya disambut oleh petinggi bulu tangkis tanah air, para juara All England 2024 ini juga disambut meriah oleh para penggemar. Mereka menyanyikan lagu nasional mengiringi kedatangan para atlet di bandara.
-
Siapa saja yang menyambut kepulangan para atlet bulu tangkis Indonesia? Kedatangan mereka pun disambut meriah oleh banyak pihak. Jonatan Christie tampak begitu ceria setibanya di tanah air. Pada potret ini, ia berpose dengan Sekjen PP PBSI Fadil Imran. Kedatangan mereka ini disambut hangat oleh Menpora Dito Arirotedjo. Dalam potret ini tampak Fajar Alfian yang tengah berpose dengan politisi Golkar ini. Anthony Ginting juga tampak berpose dengan Anindya Bakrie selaku Chef de Mission Olimpiade Paris 2024.
-
Siapa pelatih Timnas Indonesia di pertandingan ini? Pelatih untuk timnas Indonesia adalah Shin Tae-yong.
-
Apa yang sedang dilakukan oleh Timnas Indonesia terkait dengan pemain? Dalam waktu dekat, Timnas Indonesia berencana untuk menaturalisasi dua pemain baru. Nama-nama yang disebut-sebut adalah Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengungkapkan rencana ini secara terbuka, meskipun ia tidak memberikan rincian mengenai identitas kedua pemain tersebut.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
Nifera, atlet sepeda gunung tewas saat latihan
Kabar duka menyelimuti tim sepeda gunung Indonesia yang disiapkan mengikuti ajang Asian Mountain Bike Championship (AMBC) pada 1-2 November mendatang. Atlet nasional Nifera Ufrotun Saidatun Nila mengalami kecelakaan pada sesi latihan sepeda gunung di kawasan Bukit Sulap Kota Lubuklinggau.
Nyawa atlet asal Jepara, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Yogyakarta ini tidak tertolong, meski sepat dilarikan ke salah satu rumah sakit di Palembang pada 27 Oktober tahun lalu.
Kecelakaan terjadi pada pukul 14.57. Nifera mengalami kecelakaan di lokasi jalur sepeda, persisnya di KM 800 dari garis start. Kecelakaan yang dialami oleh Nifera diduga akibat kondisi track yang terjal dan banyak batu, sehingga dia terjatuh dan tak sadarkan diri.
"Posisi jatuh diperkirakan korban tidak membentur ke tanah. Dugaan Nifera membentur setang sepeda, karena saat latihan korban menggunakan peralatan keselamatan berupa body impact sesuai aturan mengikuti berbagai prosedur pemeriksaan," kata Kepala bidang Binpres Pengurus Besar (PB) Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI), Candra Ariavijaya didampingi Wakasekjen, Tino Latuheru.
Selain itu, setelah terjadinya kecelakaan, panitia mengambil langkah antisipasi dan ditangani sesuai standar, karena ketika atlet kecelakaan tidak ada langkah langsung mengangkat atlet sebab tidak diketahui bagian tubuh mana yang patah atau terluka.
"Untuk prosedur sebelum latihan sudah sesuai standar, malah pengecekan dilakukan mulai dari sepeda atlet sendiri apakah ada kerusakan yang mengakibatkan atlet kecelakaan. Ternyata hasil investigasi tidak ada apa-apa. Kedua alat perangkat pengaman tubuh di atlet sesuai prosedur atlet sepeda downhill," kata Candra.
Petinju Tubagus Sakti tewas saat bertarung
Petinju muda berbakat asal Bandar Lampung, Tubagus Setia Sakti, meregang nyawa saat bertarung dengan Ical Tobida di Kejuaraan Nasional KTPI pada akhir Januari 2013 silam. Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menyatakan kematian Sakti harus diselidiki.
"Kita sudah memberi tahu kepada Bapak Menteri soal berita duka Tubagus Sakti yang meninggal dan meminta izin melakukan investigasi lebih lanjut. Alhamdulillah, hari ini kami juga sudah mengirim surat keterangan tentang bagaimana Tubagus Sakti sampai meninggal," kata Ketua BOPI Haryo Yuniarto.
BOPI, sambung Haryo, sudah meminta keterangan kepada promotor. Ke depan, BOPI akan melakukan langkah evaluasi, apakah dalam pertandingan tersebut ada kesalahan-kesalahan sehingga menyebabkan meninggalnya Sakti.
"Tetap kita akan melakukan evaluasi apakah ada kekeliruan yang terjadi sebelum, saat atau pasca pertandingan yaitu penanganan medisnya. Jadi mekanisme pemain profesional bisa didapatkan dari dua sumber. Pertama dari amatir dengan jenjang serta aturan-aturan yang sudah disepakati sebelumnya, kedua adalah yang ditemukan oleh sasana-sasana," lanjutnya.
Usia Sakti yang masih 17 tahun sempat diperdebatkan kala harus bertanding dengan seniornya. Namun, kata Haryo, dari keterangan promotornya, meski baru 17 tahun, namun saat itu Sakti sudah menduduki peringkat satu nasional di kelasnya.
"Jadi tak ada alasan lagi bagi dia untuk menunda atau menunggu umur. Sejauh ini ada satu pelanggaran yang saya temukan yaitu rangkap peran matchmaker atau penata tanding dengan promotor," ungkapnya.
Atlet Judo Agus Widiantara tewas dibanting lawan
Wayan Agus Widiantara (27), atlet Judo asal Bangli tewas usai melawan atlet asal Buleleng, I Gede Sandy Juniarta (26), dalam pertandingan Judo kelas 90-100 kilogram (kg) putra Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XII di GOR Undiksha Singaraja.
Ia mengembuskan napas terakhir saat perjalanan menuju RSUD Buleleng, Bali pada awal September 2015. Pada saat itu pertandingan dipimpin tiga orang wasit, yakni Nyoman Sudarmayasa, Dewa Suweda, dan Gede Semarabawa.
Agus mulai tidak berkutik saat Juniarta yang posisinya berada di atas Agus tidak kunjung memperoleh kuncian, sehingga pergumulan terus berlanjut.
Lamanya kuncian tersebut membuat wasit untuk meminta kembali ke tengah area untuk melanjutkan pertandingan kembali.
Namun, saat wasit Sudarmayasa menepuk bahu Agus yang tertelungkup di lantai arena, Agus tidak bereaksi sekalipun sehingga tim medis melakukan penanganan yang lebih intensif.
Namun, tidak berselang lama setelah mendapatkan penanganan intensif di ruang UGD, nyawa Widiantara tidak dapat terselamatkan.
Dirut RSUD Buleleng, Gede Wiartana, mengatakan Widiantara saat masuk ke ruang UGD sudah dalam kondisi kehabisan napas.
"Sampai di sini sudah berhenti napas, tidak ada nadi. Tapi tetap kami coba, ternyata nggak ada kemajuan dan kami memastikan meninggal," kata Wiartana.
Ia menduga, Widiantara meregang nyawa karena mengalami gagal napas setelah syaraf lehernya rusak ketika dibanting lawannya.
"Ada bantingan dan itu yang diperkirakan mengenai syaraf serpikel empat, itu syaraf penting pusatnya pernapasan, kalau itu sampai rusak bisa gagal napas," pungkasnya.
Atlet BMX di Bandung tewas setelah gagal lakukan aksi terbang
Muhammad Taufan Munggaran (17), atlet BMX asal Bandung tewas saat mengikuti turnamen Indonesia Open X-Sport Champonship (IOXC) 2015 yang digelar di Telkom University Convention Hall (TUCH), Sabtu (3/10).
Ajal menjemput saat Taufan melakukan trik 'no handler', yaitu melepas kedua tangan dengan kedua setang di perut, seperti terbang. Sepedanya tidak mendarat dengan mulus dan setang sepedanya sempat menusuk bagian ulu hatinya.
Setelah terjatuh, warga Kebon Gedang Kiaracondong Bandung ini sempat berdiri beberapa detik. Namun dia kemudian ambruk dan pingsan.
Taufan menghembuskan napas terakhir ketika dalam perjalanan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung, meskipun tim medis sudah memberikan pertolongan pertama.
Atas meninggalnya Taufan, Wakil Rektor Bidang IV Telkom University, Yahya Arwiah, mengucapkan belasungkawa.
"Taufan salah satu anak muda yang punya potensi dan prestasi," ujarnya dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Jakarta, Minggu (4/10).
Yahya meminta apapun yang terjadi atas meninggalnya bocah yang sudah mencintai sepeda BMX sejak SD ini menjadi pelajaran bagi semua pihak.
"Kita sama-sama berduka dan harus dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini. Semoga dalam setiap kegiatan apapun kita lebih berhati-hati," pungkasnya.
Pembina BMX Bandung Asep Tubagus Tresnadi, mengatakan Taufan merupakan rider BMX potensial dan sudah menjadi pemain olahraga ekstrem ini. Meski usianya masih sangat muda, Taufan masuk dalam grop profesional.
"Pada ajang kali ini, dia masuk grup pro, yang bersanding dengan peserta dari Perancis dan Hungaria," katanya.
Ajang yang mendapat dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga dan PT Telkom Indonesia ini digelar sejak Jumat (2/10) dan ditutup pada Minggu (4/10) malam.
âIOXC kali ini merupakan yang ketujuh setelah sebelumnya diselenggarakan di Denpasar, Bandung, Makassar, Palembang, Jogja, dan Semarang. Pesertanya datang dari dalam dan luar negeri seperti Thailand, Perancis, dan Hungaria,â katanya.