Di Solo, pria yang bobol ATM Rp 21 M buka usaha apotek & gestun
di rumah tersebut terdapat papan nama apotek "Sungai Kerit Farma" dan usaha gesek tunai (gestun) "Gracia Fashion"
Didik Agung Himawan dan Desy istrinya tersangka pembobol ATM Rp 21 M di Solo tinggal di Jalan Jaya Wijaya I No 1, Perumahan Mojosongo, Jebres. Di rumah yang cukup luas tersebut, Didik tinggal bersama istri, ketiga anak dan Heni, mertuanya.
Pantauan merdeka.com di rumah tersebut terdapat papan nama apotek "Sungai Kerit Farma" dan usaha gesek tunai (gestun) "Gracia Fashion". Beberapa warga mengaku sering menggunakan jasa gestun di rumah tersebut.
"Waduh kartu kredit ku ketinggalan di situ, wah gimana ini," ujar Ny Zamani, salah satu pengguna gestun milik Didik.
Saat ditanyakan lebih lanjut tentang Didik dan usaha gestun tersebut, Ny Zamani tak mau bercerita banyak.
"Sudah seminggu lebih mas Didik dan istrinya tidak kelihatan, saya tidak tahu kalau dia ditangkap polisi. Kasihan, kelihatannya dia itu baik banget," imbuhnya.
Heni, mertua Didik yang saat ini masih tinggal di rumah tersebut mengaku, sudah seminggu ini, kedua anaknya pergi. Namun Heni tak tahu ke mana. Terkait pembobolan dan penangkapan keduanya, Heni mengaku tidak mengetahuinya.
"Saya tidak tahu apa-apa. Apalagi soal penangkapan menantu dan anak saya. Saya tahunya mereka sudah seminggu tidak di rumah," katanya.
Terkait usaha anaknya, Heni membenarkan. Namun apotek yang dikelola anaknya sudah tutup beberapa waktu lalu, lantaran terus merugi. Sementara usaha gestun yang dikelola juga telah lama tidak beroperasi.
Tetangga dekat Didik, Ny Priyo (41) mengaku mengenal dekat dengan Didik dan keluarganya. Dirinya juga mengetahui Didik dan istrinya mempunyai usaha apotek di Dempo, Mojosongo.
"Dulu dia punya apotek di Jalan Letjen Sutoyo selama 2 tahunan. Karena bermasalah, dia terus pindah di Jalan Jaya Wijaya. Di sana mendirikan apotek Kerit Farma," katanya.
Lebih lanjut Ny Priyo menceritakan, setelah usaha apotek, selang beberapa tahun bermasalah, Didik buka usaha Gracia Fashion dengan sistem gesek tunai. "
"Saya tidak tahu kalau mereka ditangkap polisi," ucapnya.
Salah satu kurir Didik, Ahmad Jumadi, warga Bejen, Karanganyar menambahkan, dirinya mengenal Didik lebih dari 10 tahun. Menurutnya, sosok Didik dan keluarganya dikenal sebagai pribadi yang baik.
"Saya kenal lama mas Didik. Sejak jadi kurir pengiriman kartu kredit. Sama dia saya sering ngobrol, orangnya baik. Saya kaget dengar dia ditangkap polisi. Baru tadi pagi saya tahu dia jadi tersangka pembobolan," pungkasnya.