Cara Cari Cuan dengan Mudah, Pria Ini Sulap Botol Bekas Jadi Mendulang Rupiah
Begitu kreatif, pria tersebut memanfaatkan botol bekas yang sudah tak lagi terpakai.
Cara Cari Cuan dengan Mudah, Pria Ini Sulap Botol Bekas Jadi Mendulang Rupiah
Seorang pria membagikan ide inspiratifnya dalam menjalankan usaha.
Begitu kreatif, pria tersebut memanfaatkan botol bekas yang sudah tak lagi terpakai. Bak seorang ‘penyulap’, pria ini berhasil mengubah botol yang sudah tak layak pakai menjadi barang mendulang rupiah.
Lantas seperti apa bentuknya? Bagaimana cerita selengkapnya? Simak ulasan berikut ini, Kamis (1/8).
Melansir dari video saluran Youtube Business Inspiration, pria tersebut sengaja mengumpulkan botol-botol kaca bekas sirup yang sudah tak terpakai.
Ia membelinya di tukang rongsok dengan harga Rp500.
“Kalau sudah saya bersihkan, ini bisa dijual di angka Rp10 ribu hingga Rp15 ribuan tergantung dari daerah kalian masing-masing pasarannya berapa,” ucap pria tersebut.
-
Bagaimana cara pelaku mendapatkan uang? Diketahui ada total 35 penyewa tenant pada acara itu dengan satu tenant disewakan seharga Rp300 ribu. Dari penyewaan tenant itu WAH mendapatkan uang senilai Rp10,5 juta. Selain itu pihak penyelenggara telah menjual 500 tiket dengan harga per tiket Rp15.000.
-
Kenapa pria paruh baya itu jualan pulpen? Saat ditanya, ia mengungkapkan jika dirinya akan terus berjualan pulpen ketimbang dirinya harus minta-minta alias menjadi pengemis di pinggir jalan.
-
Bagaimana membuat celengan botol bekas? Ikuti panduan berikut untuk membuat celengan dari botol bekas:Bersihkan botol plastik dan keringkan dengan baik.Tentukan desain celengan yang diinginkan. Anda bisa membuat bentuk hewan, karakter kartun, atau desain geometris sederhana.Gambar pola sesuai desain pada botol menggunakan spidol permanen.Potong botol sesuai pola yang telah digambar menggunakan gunting atau cutter. Hati-hati saat memotong dan minta bantuan orang dewasa jika diperlukan.Buat lubang koin di bagian atas botol. Ukuran lubang sebaiknya cukup besar untuk memasukkan koin namun tidak terlalu besar agar uang tidak mudah keluar.Cat botol sesuai desain yang diinginkan. Gunakan cat akrilik atau cat semprot dan biarkan mengering.Tambahkan detail menggunakan spidol permanen atau cat yang berbeda warna.Hias celengan dengan menempelkan kertas warna, stiker, atau hiasan lainnya menggunakan lem.Pastikan semua bagian sudah kering dan terpasang dengan baik.Tutup bagian bawah botol dengan rapat menggunakan lakban atau lem agar uang tidak mudah diambil.
-
Siapa pria penjual pulpen tersebut? Menurut keterangan unggahan, pria paruh baya bernama Ahmad ini menjual pulpen dengan harga Rp 3 ribu saja.
-
Bagaimana pria itu mencari pembeli? Ia harus berjalan mencari para pembeli dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
-
Bagaimana anak ini mencari uang? Mampu mengumpulkan uang hingga Rp150 ribu untuk digunakan membantu orang tua yang berprofesi sebagai nelayan.
Semua botol yang sudah dikumpulkan dibersihkan mulai dari tutup botol hingga pengait yang terpasang di bagian lobang.
Botol-botol tersebut kemudian direndam dengan menggunakan air selama 1 sampai 2 jam.
“Pakai air sabun lebih bagus. Setelah airnya penuh kita diamkan agar botolnya lebih mudah dibersihkan,” timpal dia.
Proses selanjutnya adalah mengelupas stiker merek yang tertempel pada botol dengan menggunakan kawat cucian. Tak lupa ia menggunakan alat pembersih untuk membersihkan bagian dalam botol dan siap dikeringkan.
“Setelah bersih Anda bisa menggantinya tutup botolnya dengan tutup botol minyak. Ini saya beli secara online, ada yang jual harga Rp5 ribu lebih dan ada yang murah seribu lima ratus perak,” papar pria itu.Usai semua botol dipasangi alat penutup penuang minyak tersebut maka barang bekas yang sudah tidak layak pakai ini kembali mempunyai nilai jual. Pria itu mengatakan botol-botol tersebut bisa kembali dijual dan dipasarkan dengan harga Rp15 ribu.
Dengan begitu, ia pun sudah berhasil meraih keuntungan yang lumayan.
Ia berharap ide inspiratif ini dapat membantu para masyrakat yang tak memiliki pekerjaan agar tidak menganggur dan tetap bisa menghasilkan.
“Kalau tidak ada kerjaan kita sendiri yang bikin kerjaan itu, jadi waktu tidak terbuang sia-sia. Kita bisa menghasilkan produk dan menghasilkan rupiah,” pungkas dia.