Azyumardi Azra: Ulama Tidak Boleh Menghina dan Umbar Kebencian
Cendekiawan Muslim Indonesia, Azyumardi Azra prihatin dengan muatan ceramah berbau kebencian yang muncul. Menurutnya, seorang ulama atau penceramah seharusnya menyampaikan hal positif untuk masyarakat.
Cendekiawan Muslim Indonesia, Azyumardi Azra prihatin dengan muatan ceramah berbau kebencian yang muncul. Menurutnya, seorang ulama atau penceramah seharusnya menyampaikan hal positif untuk masyarakat.
"Ulama itu harus berakhlak mulia. Ulama tidak boleh menghina seseorang atau kelompok tertentu, tidak mengumbar ujaran kebencian, dan tidak mengedarkan fitnah atau hoaks," ujar Azyumardi dalam keterangannya, Kamis (13/12).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
Azyumardi yakin masyarakat akan sangat hormat jika ulama menyebarkan kesejukan. Tidak hanya hormat, masyarakat juga akan mengikuti petuah dan nilai-nilai agama yang disampaikan ulama tersebut.
Azyumardi mengaku prihatin dengan dinamika yang terjadi akhir-akhir ini. Terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Bahkan, Dia heran dengan seorang mengaku ulama melakukan ceramah menyerang orang lain.
"Jika ada ulama yang berbuat seperti itu, dia kehilangan martabat dan kemuliaan keulamaannya," imbuh mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dia melihat banyak ulama belum memenuhi syarat tetapi memaksakan diri untuk tampil di atas mimbar demi popularitas. Juga tidak sedikit ulama yang menganut paham radikal yang jelas-jelas bertujuan untuk merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Azyumardi mengungkapkan, ulama atau penceramah radikal ini masih bebas memberikan gagasannya yang mengandung wacana intoleransi hingga anti-NKRI dan Pancasila, baik di masjid atau di media-media digital.
Ia menyarankan agar penceramah seperti itu ditertibkan. "Penceramah keagamaan harus mendapatkan semacam sertifikasi terlebih dahulu dari Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama atau Muhammadiyah sebelum melaksanakan dakwah," tandasnya.
Baca juga:
Ma'ruf Amin: Tidak Ada Kriminalisasi Ulama
Polri Segera Limpahkan Berkas Perkara Habib Bahar ke Kejaksaan
Tak Ditahan, Habib Bahar Belum Berniat Ajukan Praperadilan
Ini Isi Ceramah Habib Bahar yang Dianggap Rasis
Habib Bahar Kena Pasal Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, Ini Penjelasan Polisi
Berkas Kasus Ujaran Idiot Dhani Dilimpahkan ke Kejati Jatim