Badai Australia Diprediksi Landa Perairan NTT, Warga Diimbau Waspada Tapi Tak Panik
Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi dalam siaran persnya mengatakan, fenomena angin kencang pada musim kemarau sering dan lazim terjadi di wilayah NTT, terutama di bagian selatan yang berbatasan langsung dengan Australia seperti, di sekitar Pulau Timor, Rote, Sabu, dan Sumba.
Banyaknya informasi yang beredar mengenai badai Australia yang akan melanda perairan selatan Rote Ndao dan Pulau Timor, Kamis (5/8) hingga Senin (9/8) mendatang, membuat Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan penjelasan dini.
Informasi itu juga menyebutkan, badai dengan puncak kecepatan angin terjadi pada hari Minggu (8/8) pukul 02.00 Wita, yang disertai potongan gambar dari aplikasi dan situs windy.com.
-
Apa yang dilakukan oleh KWT Srikandi di Kelurahan Nusa Jaya? Para anggota KWT Srikandi di RT 02, RW 08 ini berhasil membudidayakan sejumlah jenis sayuran yang mudah diolah.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap tiga pemuda di NTT? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL. Mereka sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu, Kabupaten TTU.
-
Kenapa Betrand Peto pulang ke NTT? Betrand Peto, putra sambung Sarwendah dan Ruben Onsu, sedang pulang ke NTT untuk melayat neneknya yang baru saja meninggal.
-
Dimanakah lokasi Curug Ngumpet? Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyimpan sejuta pesona.
-
Dimana penembakan tiga pemuda di NTT terjadi? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Kapan Curug Ngumpet ramai dikunjungi? Saat kondisi ramai, tak sedikit pengunjung yang memanfaatkan momen untuk mandi dan berendam di sana.
Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi dalam siaran persnya mengatakan, fenomena angin kencang pada musim kemarau sering dan lazim terjadi di wilayah NTT, terutama di bagian selatan yang berbatasan langsung dengan Australia seperti, di sekitar Pulau Timor, Rote, Sabu, dan Sumba.
"Faktor pendorong bergeraknya massa udara ini adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain dan biasanya, di NTT berlangsung pada musim kemarau. Hal ini dipengaruhi garis semu matahari yang masih berada di belahan bumi utara (BBU), sehingga tekanan udara di utara (Asia) akan lebih rendah dibandingkan tekanan udara di selatan khatulistiwa (Australia)," ungkapnya, Kamis (5/8).
Menurutnya, semakin tinggi selisih tekanan udara antara dua daerah, maka kecepatan gerak massa udara juga akan semakin tinggi atau cepat. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung dari daerah bertekanan udara tinggi, ke daerah bertekanan udara rendah. Fenomena angin kencang ini lebih sering terjadi pada siang hingga sore hari dan bersifat sementara.
"Dampak langsung yang ditimbulkan dapat memicu gelombang laut yg tinggi, robohnya papan reklame, baliho, dahan atau ranting pohon patah, dan dampak tidak langsung seperti meluasnya kebakaran lahan dan hutan," kata Agung Sudiono Abadi.
Masyarakat diimbau agar waspada dan lebih berhati-hati terhadap dampak langsung yang dapat ditimbulkan oleh angin kencang ini. Jika menerima informasi akan adanya badai atau hal lain terkait cuaca, diharapkan untuk tetap tenang, tidak panik dan dapat segera menghubungi kantor BMKG terdekat, agar memperoleh informasi cuaca terkini dan akurat dari sumber yang tepat.
"Kami Stasiun Meteorologi El Tari Kupang membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui 0811-3940-4264," tutupnya.
Baca juga:
Megawati Sebut Perlu Kerjasama Semua Negara Hadapi Perubahan Iklim
BPBD Bantul Keluarkan Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan
Pakar ITB: Bukan Jakarta, Ada 112 Daerah di RI yang akan Lebih Cepat Tenggelam
Langkah BMKG Dalam Mencegah Terjadinya Korban Jiwa Akibat Ekstreamnya Cuaca
Jokowi Minta BMKG Berikan Layanan Akurat, Cepat, Mudah untuk Masyarakat
Dua Wilayah di Jateng Segera Masuki Puncak Musim Kemarau, Ini Imbauan BMKG