Bagian besar pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan di kedalaman 30 M
Bagian besar pesawat AirAsia QZ8501 ini mencapai 9 Meter yang tenggelam di dasar Laut Jawa.
Tim SAR akhirnya berhasil menemukan dua bagian besar serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Tim SAR menemukan tiga bagian pesawat besar itu di kedalaman 30 Meter Laut Jawa yang titiknya tak jauh dari penemuan serpihan pesawat lainnya.
Kepala Basarnas Marsdya Bambang Soelistyo meengatakan, penemuan objek ini berhasil terdeteksi sekitar Pukul 23.00 WIB malam tadi. Benda tersebut ditemukan atas penyisiran kapal milik tim yang memiliki sistem sonar.
"Di antaranya adalah temuan genangan BBM atau bahan bakar yang ada dipermukaan tiga kapal yang punya kemampuan untuk mendeteksi sasaran di permukaan air terus melakukan operasi hingga pagi ini sampai tadi malam di sektor prioritas dan tambahan hasilnya, pada Pukul 23.40 WIB berhasil mendeteksi objek cukup besar dimensinya, sebanyak dua objek. Satu berhasil dideteksi dengan tiga dimensi dan satu objek dengan dua dimensi," kata Bambang Soelistyo saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Sabtu (3/1).
UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
Dia menjelaskan, objek pertama tersebut sebesar 9,4 meter kali 4,8 meter kali 0,4 meter. Objek satunya 7,2 meter kali 0.5 meter, posisiya berdekatan antara satu dengan yang lain.
Soelistyo juga mengungkapkan, jika pihaknya saat ini tengah berusaha mengambil gambar objek pesawat tersebut dengan Remotely Operated Vehicle (ROV) atau drone bawah laut yang bisa dikendalikan dari atas permukaan laut. Namun sayang, usaha ini belum membuahkan hasil karena kondisi laut yang bergelombang tinggi.
"Nanti setelah ROV berhasil turun, sekarang ini kesulitan karena gelombang tinggi, arus masih kuat, sehingga ROV belum membuahkan gambar yang kita inginkan. Tapi saya pastikan dengan genangan minyak kemudian ditemukan bagian besar dua macam ini, dapat dipastikan itu bagian dari pesawat AirAsia yang kita cari selama ini," terang dia.
Baca juga:
Ini lokasi badan pesawat AirAsia QZ8501 di dalam laut
RSUD Pangkalanbun siapkan lemari pendingin buat korban AirAsia
Detik-detik evakuasi 8 jenazah dari tengah laut ke Pangkalanbun
Aksi Kapal USS Sampson terbanyak temukan korban AirAsia
Cerita haru korban AirAsia ini kini tinggal kenangan