Bakal Mirip di Vietnam, PT Pos Revitalisasi Kantor Pos Bersejarah Banyuwangi
Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahju Setijono menambahkan, pihaknya mendukung pengembangan pariwisata Banyuwangi yang mengangkat wisata sejarah lewat arsitektur heritage kota.
Kabupaten Banyuwangi bakal menjadi pilot project pengembangan Kantor Pos Heritage di Indonesia. Kantor Pos bersejarah di Banyuwangi, yang berdiri sejak 1870 atau hampir 150 tahun silam, bakal disulap menjadi destinasi wisata sejarah, seperti di Kantor Pos Sentral Saigon yang menjadi destinasi wisata favorit di Vietnam.
"Alhamdulillah, kami sudah bertemu dengan Direktur Utama PT Pos Indonesia, Pak Gilarsi Wahyu Setijono. Ada kesamaan visi untuk mendukung pengembangan wisata di Banyuwangi," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu (4/5/2019).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Dia mengatakan, salah satu potensi wisata sejarah adalah Kantor Pos Banyuwangi yang berdiri sejak 1870. Lokasinya pun strategis, sekitar 200 meter dari bangunan Inggrisan, bangunan kantor dagang Inggris yang didirikan sekitar 1766.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas Bersama Direktur Utama PT Pos Indonesia, Pak Gilarsi Wahyu Setijono Meninjau Kantor Pos Bersejarah di Banyuwangi©2019 Merdeka.com
"Keduanya begitu sarat nilai sejarah. Bangunannya juga menghadap ke alun-alun kota. Dekat dengan pasar yang menjadi pusat ekonomi warga," ujar Anas.
Kantor Pos tersebut bisa disulap seperti Ho Chi Minh City Central Post Office yang berada di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Kantor Pos Pusat Ho Chi Minh itu dibangun pada 1886, dan kini menjadi destinasi wisata yang saban tahun dikunjungi jutaan turis mancanegara.
"Di Vietnam, ada Kantor Pos yang dijadikan atraksi menarik yang menyedot wisatawan," ujarnya.
Kantor Pos yang ada di Banyuwangi pun bakal dikembalikan kepada bentuk aslinya.
"Semoga ke depan Kantor Pos tidak hanya menjadi tempat pengiriman logistik dan jasa keuangan, tapi juga memiliki nilai tambah pariwisata. Mengingat sejarah Kantor Pos yang telah begitu panjang dan keberadaannya yang begitu vital dalam perjalanan bangsa Indonesia," jelas Anas.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas Bersama Direktur Utama PT Pos Indonesia, Pak Gilarsi Wahyu Setijono Meninjau Kantor Pos Bersejarah di Banyuwangi©2019 Merdeka.com
Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahju Setijono menambahkan, pihaknya mendukung pengembangan pariwisata Banyuwangi yang mengangkat wisata sejarah lewat arsitektur heritage kota.
"Saya kira dengan direvitalisasinya Kantor Pos akan menjadi tempat jujugan wisatawan yang ingin melihat sejarah masa lampau. Ini akan mengembalikan harmoni tujuan awal terbentuknya tata ruang kota. Sangat menarik," cetus Gilarsih.
"Apabila ini sudah berjalan dan mampu menyedot wisatawan, pastinya juga akan menguntungkan secara ekonomi tidak hanya bagi Banyuwangi, tapi juga untuk Kantor Pos," imbuhnya
Dari kunjungannya ke Banyuwangi, Gilarsi terinspirasi untuk mengembangkan hal yang sama kepada kantor pos lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Terutama Kantor Pos dengan nilai sejarah dan budaya lokal yang kuat.
"Sekarang ini memang yang terjadi adalah penyeragaman pembangunan Kantor Pos. Kita ingin tidak lagi seperti itu. Beberapa kantor pos yang punya kelekatan budaya tinggi akan kita kembalikan kepada harmoni lokalnya," paparnya.
(mdk/hhw)