Banjir 10 Kabupaten di Sulsel, 30 Orang Meninggal Ribuan Warga Mengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata sementara jumlah warga yang terdampak banjir di Sulawesi Selatan sebanyak 5.825 jiwa.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata sementara jumlah warga yang terdampak banjir di Sulawesi Selatan sebanyak 5.825 jiwa.
Informasi dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan 3.321 orang mengungsi akibat banjir yang melanda 10 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan wilayah di Denpasar dan Badung dilanda banjir? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Apa yang menyebabkan banjir dan mengapa bencana banjir sering terjadi di Indonesia? Banjir adalah gejala alam yang ditandai dengan meluapnya volume air hingga merendam suatu daerah. Banjir ini bisa disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga bendungan air di suatu wilayah tidak dapat menampung kemudian meluap. Bukan hanya itu, banjir juga bisa disebabkan oleh peresapan air atau drainase di suatu wilayah yang buruk.
-
Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan. Pertanian, yang sangat bergantung pada kondisi cuaca, sering kali paling terdampak.
Hingga Kamis (24/1) pukul 14.00 WIB berdasarkan pendataan dampak bencana yang dilakukan oleh Pusdalops BPBD Sulawesi Selatan, tercatat 78 desa terdampak bencana di 52 kecamatan yang tersebar di 10 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap dan Bantaeng.
Sebanyak 30 orang meninggal dunia, 25 orang hilang, 47 orang luka-luka, 5.825 orang terdampak, 3.321 orang mengungsi, 76 unit rumah rusak dengan rincian 32 unit hanyut, 25 rusak berat, 2 rusak sedang, 12 rusak ringan, 5 tertimbun.
Sebanyak 2.694 unit rumah terendam, 11.433 hektare sawah terendam banjir, 9 jembatan rusak, 2 pasar rusak, 6 unit fasilitas peribadatan rusak dan 13 unit sekolah rusak.
Hingga saat ini, proses evakuasi, pencarian, penyelamatan korban dan penanganan pengungsi serta masyarakat yang terdampak banjir terus diintensifkan. Dilaporkan di beberapa tempat banjir mulai surut begitu juga dengan debit aliran dari Waduk Bili-Bili juga makin berkurang.
Dampak bencana di Kabupaten Gowa meliputi 16 orang meninggal dunia, 21 orang hilang, 46 luka, 2.121 orang mengungsi, 10 unit rumah rusak terdiri dari 5 rusak berat dan 5 tertimbun, 604 unit rumah terendam, dan 1 jembatan rusak.
Di Kota Makassar, sebanyak 2.942 orang terdampak, 1.000 orang mengungsi, dan 477 rumah terendam banjir. Kabupaten Soppeng terdapat 1.672 ha sawah terendam. Pendataan masih dilakukan.
Di Kabupaten Jeneponto meliputi 10 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 51 rumah rusak (32 hanyut, 19 rusak berat. Di Kabupaten Barru meliputi 2 unit pasar, 1 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas pemerintahan.
Sementara di Kabupaten Wajo sebanyak 1.683 orang terdampak, 1.198 rumah terendam, 1.412 ha sawah terendam, 8 jembatan rusak, 4 fasilitas peribadatan rusak, 11 fasilitas pendidikan rusak.
Di Kabupaten Maros terdapat 4 orang meninggal dunia, 1.200 orang terdampak, 200 orang mengungsi, 400 unit rumah terendam, 8.349 ha sawah, 1 fasilitas peribadatan. Kabupaten Bantaeng 1 unit rumah rusak sedang.
Kabupaten Sindrap terdapat 1 kk terdampak, 1 unit rumah rusak sedang. Serta di Kabupaten Pangkep terdapat 1 orang hilang, 1 luka-luka, 28 rumah dengan rincian 1 rusak berat, 12 rusak ringan, 15 terendam, 1 fasilitas peribadatan, 1 fasilitas sekolah rusak.
Kepala BNPB Doni Monardo, saat ini telah berada di lokasi bencana untuk mengkoordinir potensi nasional membantu Pemda Sulawesi Selatan. BNPB menyerahkan bantuan dana siap pakai Rp1 miliar untuk operasional keposkoan dan darurat bagi BPBD yaitu Jeneponto sebesar Rp250 juta, Gowa Rp250 juta, Marros Rp 250 juta dan Kota Makassar Rp250 juta serta bantuan logistik juga dikirimkan.
Baca juga:
30 Orang Meninggal Akibat Banjir di Sulawesi Selatan
Relawan Jokowi Ikut Berduka Untuk Korban Banjir Sulsel
Siang Ini, Doni Monardo Tinjau Lokasi Bencana Banjir di Sulsel
Jumlah Korban Banjir di Sulawesi Selatan Bertambah Jadi 57 Orang
Peristiwa-Peristiwa Menegangkan Saat Banjir Terjang Sulawesi Selatan