Banjir dan Longsor Landa Tujuh Kecamatan di Trenggalek, Rumah Warga dan Masjid Alami Kerusakan
Masyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Bencana alam itu akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sejak Kamis sore hingga malam hari.
- Banjir Landa Tiga Kecamatan di Ogan Komering Ulu, Ribuan Warga Dievakuasi
- Curah Hujan Tinggi, BNPB Minta Masyarakat Waspadi Potensi Banjir dan Tanah Longsong
- Korban Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Bertambah, 24 Meninggal Dunia dan Lima Masih Dicari Tim SAR
- BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
Banjir dan Longsor Landa Tujuh Kecamatan di Trenggalek, Rumah Warga dan Masjid Alami Kerusakan
Banjir dan tanah longsor melanda tujuh kecamatan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur sejak Kamis (18/4) hingga Jumat (19/4) dini hari.
Dikutip dari Antara, bencana alam ini menyebabkan banyak kerusakan. Mulai dari hunian warga, fasilitas umum, infrastruktur hingga sawah kadang warga.
Informasi Pusdalops BPBD Trenggalek, hingga Jumat pagi tercatat ada delapan rumah dan satu masjid yang mengalami rusak parah. Beberapa rumah yang berada di tepi sungai pesisir selatan Munjungan, Trenggalek kabarnya ikut tersapu banjir.
"Untuk taksir kerugian masih kami lakukan pendataan. Namun sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa," kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono.
Banjir dan tanah longsor di 11 desa itu dipicu hujan intensitas tinggi yang sebelumnya mengguyur wilayah Bumi Menak Sopal sejak pukul 17.00 WIB hingga 23.30 WIB pada Kamis (18/4).
Akibatnya, pada pukul 18.30 WIB, area persawahan, jalan hingga permukiman warga di Dusun Bungur-Karangturi Desa/Kecamatan Munjungan terdampak banjir dengan ketinggian sekitar 50 centimeter.
Banjir juga dilaporkan terjadi di Desa Tawing dan Desa Masaran Kecamatan Munjungan serta Desa Munjungan.
Banjir Desa Munjungan Terparah
Di Desa Munjungan, banjir berdampak paling parah. Sebanyak empat rumah di Dusun Bungur Desa Munjungan terdampak kerusakan akibat luapan Sungai Bungur.
Sebagian sisi dari empat rumah warga di RT 27/RW 07 Dusun Bungur yaitu rumah Kodirun, Zainudin, Miran dan Tasrip rusak akibat hanyut terdampak luapan air sungai.
"Selain itu, sebuah masjid di daerah setempat juga terdampak kerusakan akibat luapan sungai itu," ujar Triadi.
Selain di wilayah Munjungan, pada pukul 21.30 WIB banjir dengan ketinggian 60-80 centimeter terjadi di RT 18,19,20,21 dan 23 Dusun Ngares Kecamatan Trenggalek.
Banjir akibat sungai yang meluap hingga memasuki permukiman warga juga terjadi di RT 04,05,06 dan 08 di Kelurahan Tamanan pada pukul 22.30 WIB.
Banjir juga terjadi di RT 03/RW 01 Dusun Tirto Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo.
Selain banjir, longsor juga menerjang empat rumah warga di Kecamatan Bendungan sekitar pukul 22.30 WIB.
Rumah Said di RT 07/RW 03 Desa Dompyong mengalami kerusakan terdampak tanah longsor itu.
Kerusakan juga terjadi di rumah Sarjuni, Nurudin dan Nurwanto, warga RT 29/RT 09 Dusun Kacangan Desa Sumurup.
Tiga rumah di lokasi yang sama mengalami kerusakan pada bagian dapur.
"Selain itu tanah longsor juga menutup total badan jalan di utara pasar Dompyong Jalan Trenggalek – Bendungan KM 14 Desa Dompyong Kecamatan Bendungan. Jalan tidak bisa dilewati," tambahnya.
Triadi menyebut petugas gabungan telah diterjunkan untuk menanggulangi dampak bencana itu. Kepada masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan bencana susulan jika hujan kembali mengguyur. Sebab potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
"Kami imbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati, mengantisipasi dampak potensi cuaca ekstrem," katanya.