Banjir di Haruyan Hulu Sungai Tengah Surut, Warga Mengungsi Sudah Kembali ke Rumah
Beruntung dampak banjir tersebut tidak ada korban jiwa dan saat ini situasi sudah aman dan terkendali serta cuaca sudah mulai panas. Warga yang rumahnya terkena banjir sudah melakukan bersih-bersih rumah karena sempat banyaknya lumpur yang masuk ke dalam rumah.
Hari ke dua lebaran Idulfitri 1442 Hijriah, kondisi banjir di beberapa desa di wilayah Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, Jumat (14/5) pagi, telah surut. Ruas jalan yang sebelumnya tergenang sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Alhamdulillah air sudah surut, walaupun sempat tadi malam ada beberapa warga yang mengungsi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten HST H Budi Haryanto di Barabai, Jumat (14/5).
-
Kenapa banjir sungai bisa terjadi? Banjir sungai dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk badai hujan yang intens, kejenuhan air tanah, dan perubahan iklim.
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Di mana lokasi Dusun Nusupan yang rawan banjir? Dukuh Nusupan yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan banjir.
-
Apa yang terjadi di tengah banjir di Kebon Pala? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
Dari data dan informasi, banjir terjadi pada Kamis (13/5) sejak pukul 19.00 WITA di Kecamatan Haruyan. Air sempat menggenangi ratusan rumah warga di Desa Haruyan, Haruyan Seberang, Teluk Masjid, Pengambau Hilir Luar, Pengambau Hilir Dalam, Lokbontar dan Mangunang dengan ketinggian air sekitar 10 sentimeter hingga 60 sentimeter.
"Warga sempat mengungsi beberapa jam sekitar 20 jiwa di masjid Mujahidin Desa Haruyan Sebrang. Namun, tidak berselang lama air sudah mulai menurun dan warga kembali ke rumah masing-masing," kata dia.
Beruntung dampak banjir tersebut tidak ada korban jiwa dan saat ini situasi sudah aman dan terkendali serta cuaca sudah mulai panas. Warga yang rumahnya terkena banjir sudah melakukan bersih-bersih rumah karena sempat banyaknya lumpur yang masuk ke dalam rumah.
Sedangkan pemantauan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barabai di wilayah Simpang Tiga Jalan Ulama. Saat ini menurut Budi ketinggian Air di angka -140 atau 160 Cm di atas batas normal.
Arus air juga masih normal dan Cuaca memang sedikit berawan. Untuk Sungai Barabai situasi dan kondisi masih aman terkendali. Dikutip Antara.
1.184 Rumah di Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Tengah Banjir
Banjir melanda 1.184 rumah di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Kamis (13/5). Banjir disebabkan hujan intensitas tinggi sehingga membuat debit air Sungai Satui di Kabupaten Tanah Bumbu meluap pada Kamis pukul 06.00 WITA.
"Hal yang sama terjadi pada Sungai Haruyan pada sore harinya tepatnya pukul 18.00 waktu setempat," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati dikutip dari siaran persnya, Jumat (14/5).
Akibatnya, ratusan rumah di kedua Daerah Aliran Sungai (DAS) tersebut terdampak banjir dengan ketinggian bervariasi. Total ada 555 rumah warga dan 55 hektar lahan pertanian siap panen yang terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) antara 100 hingga 150 sentimeter dilaporkan oleh BPBD Kabupaten Tanah Bumbu.
"Sementara BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah melaporkan sebanyak 629 unit rumah warga tergenang air dengan TMA antara 25-50 sentimeter," ujar Raditya.
Menurut dia, banjir meredam satu desa di Kecamatan Satui yakni, Desa Sinar Bulan Kabupaten Tanah Bumbu. Sementara itu, banjir yang lebih luas terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yakni di Kecamatan Haruyan tepatnya di Desa Haruyan Seberang, Haruyan, Lok Buntar, Pangambau Hilir Dalam, Pangambau Hilir Luar dan Mangunang.
Raditya menjelaskan berdasarkan laporan tim BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah, warga yang sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing pada Jumat pagi ini. Namun, 98 warga Kabupaten Tanah Bumbu masih bertahan di tempat pengungsian dikarenakan banjir yang masih belum surut.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada pagi hingga siang atau sore di wilayah kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito, Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, tabalong, Kotabaru, Tanah Bumbu dan Tanah Laut pada Jumat (14/5/2021) dan Sabtu (15/5/2021).
Sedangkan, melalui kajian InaRISK, Kabupaten Tanah Bumbu memiliki risiko bencana banjir sedang hingga tinggi dengan luas risiko mencapai 77.996 hektar atau mencakup 10 kecamatan. Lalu untuk Kabupaten Hulu Sungai Tengah juga memiliki risiko bencana banjir sedang hingga tinggi dengan luas risiko mencapai 58.414 hektar atau mencakup 11 kecamatan.
"BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah setempat untuk selalu siap siaga terhadap bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu dengan menyiapkan rencana kesiapsiagaan dari tingkat yang paling kecil yakni keluarga," tutur Raditya.
(mdk/gil)