Banjir di Serang, Debit Air Waduk Sindangheula Melebihi Kapasitas
Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan penyebab banjir parah bukan karena waduk atau bendungan Sindangheula jebol. Pernyataan Syafrudin ini sekaligus meluruskan ucapan dia sebelumnya yang menuturkan bahwa salah satu penyebab banjir kemungkinan karena jebolnya waduk.
Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan penyebab banjir parah bukan karena waduk atau bendungan Sindangheula jebol. Pernyataan Syafrudin ini sekaligus meluruskan ucapan dia sebelumnya yang menuturkan bahwa salah satu penyebab banjir kemungkinan karena jebolnya waduk.
Syafrudin memastikan kondisi waduk dalam keadaan normal setelah dia mendatangi langsung bersama Wakil Gubernur Banten Andhika Hazrumy dan juga Kepala Balai C3 waduk Sindangheula Iketut jayada.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Apa saja yang terdampak akibat banjir di Semarang? Genangan banjir yang ada di Semarang cukup bervariasi antara 20 hingga 70 cm. Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
-
Bagaimana kondisi banjir di Semarang? Genangan banjir yang ada di Semarang cukup bervariasi antara 20 hingga 70 cm.
-
Dimana saja banjir terjadi di Semarang? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
Syafrudin memastikan banjir di Kota Serang akibat debit air yang di bendungan Sindangheula melebihi kapasitasnya, sehingga secara otomatis air tersebut melimpah ke Kota Serang, dan sungai Ci Banten yang mengalami pendangkalan tidak dapat menampung debit air.
"Memang yang disampaikan kepala balai ini anugrah sebenarnya, penampungan bendungan sindangheula kan 9 juta (kubik), kemudian kemarin (debit air) sampai 11 juta, oleh karena itu yang 2 juta (kubik) itu melimpah ke Kota Serang. Otomatis jadi bukan dibuka, tapi otomatis," kata Syafrudin saat ditemui ketika meninjau bendungan Sindangheula, Rabu (2/3).
Syafrudin berharap pihak balai besar segera melakukan normalisasi di kali Ci Banten, agar bila bendungan Sindangheula melebihi kapasitas tidak terjadi lagi banjir di Kota Serang.
"Selanjutnya kami atas nama pemerintah kota serang berharap terutama normalisasi kali Ci Banten, sampai ke ujung Karangantu. Jadi memang kuncinya kalau terjadi lagi seperti ini melebih kapasitas yang 9 juta, ini akan terjadi lagi banjir di kota serang sudah otomatis," ujarnya.
"Makanya saya berharap kepada Balai besar C3 untuk secepatnya, jadi grand design boleh dibuat itu kan agak lama itu kan, saya minta normalisasi saja dulu jangan grand design dulu. Normalisasi dulu dari hilir sampai di sini, jadi bila terjadi lagi banjir atau melebihi kapasitas dari tampungan dari Sindangheula ini Kota Serang agak aman," tambahnya.
Saat ditanya dirinya sempat menyatakan bahwa penyebab banjir di Kota Serang karena bendungan Sindangheula jebol, Syafrudin mengatakan setelah melihat ternyata bendungan Sindangheula tidak jebol dan dalam kondisi normal.
"Melimpah (debit air), sekarang kan sudah lihat, enggak ada jebol. Memang melebih kapasitas," ujarnya.
Baca juga:
Wali Kota Serang Ungkap Penyebab Banjir Parah, Sungai Dangkal dan Air di Waduk Meluap
Data BNPB: 2 Warga Meninggal dan 2 Hilang Akibat Banjir Kota Serang
1.165 Rumah Terdampak Banjir di Pandeglang Banten
Normalisasi Sungai Ciliwung, Pemprov DKI Prioritaskan Tujuh Kelurahan
Prajurit TNI Dikerahkan Bantu Evakuasi Warga Terdampak Banjir Serang