Banjir Kudus meluas di 26 desa, Jalur Pantura Timur tersendat
Genangan air setinggi kurang lebih 50 centimeter merendam akses jalan sepanjang sekitar 600 meter.
Bencana banjir di Jalur Pantura Timur, tepatnya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kini semakin meluas. Banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi yang awalnya hanya terjadi di 3 kecamatan, itu kini sudah merambah di 26 desa di 6 kecamatan.
Ke-26 desa itu ada di Kecamatan Jekulo (7 desa), Kecamatan Mejobo (7 desa), Kecamatan Bae (1 desa), Kecamatan Jati (3 desa), Kecamatan Kaliwungu (4 desa) dan Kecamatan Undaan (4 desa).
Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Jumadi, menyatakan penyebab banjir selain karena curah hujan tinggi, sejumlah tanggul sungai di beberapa desa juga jebol.
"Lebih dari 800 warga diungsikan ke tempat aman, antara lain dari Desa Jatiwetan dan Tanjungkarang (Jati), Payaman dan Temulus (Mejobo), Karangrowo (Undaan) dan warga Desa Bulungkulon, Kecamatan Jekulo," kata Jumadi, Rabu (22/1).
Selain mendapatkan bantuan dan back-up dari Basarnas Semarang, anggota TNI dan Polri, BPBD Kudus juga telah mengerahkan sebanyak 4 perahu karet untuk keperluan evakuasi warga korban banjir.
"Masih ada ratusan warga Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, harus dievakuasi. Semua keperluan logistik juga sudah kami siapkan di beberapa titik pengungsian," ujarnya.
Bupati Kudus Musthofa, telah menetapkan Kudus dalam situasi tanggap darurat bencana banjir. Untuk melakukan penanganan bencana banjir ini, pemda setempat juga telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, misalnya TNI dan Polri.
"Selain Basarnas dan BPBD yang terlibat dalam penanggulangan banjir, kami juga dibantu relawan dari Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Muria Kudus(UMK) dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Kudus, FKPPI dan perusahaan swasta di Kudus," ucapnya.
Topik pilihan: Jalan Rusak | Jalur Pantura
-
Bagaimana pantun Banjar ini menunjukkan ciri khas dari pantun? Isinya tak lain tetap mencakup syarat berpantun yakni berirama dan memiliki bait tertentu.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Siapa saja personel Panbers? Diketahui dari beberapa sumber, Panjaitan Bersaudara atau Panbers adalah kelompok yang berdiri atas empat orang saudara se-marga. Ada Benny Panjaitan (gitar, keyboard, piano, vokal), Hans Panjaitan (gitar lead, piano, vokal), Doan Panjaitan (bass, keyboard dan vokal), dan Asido Panjaitan (drum, vokal).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
Musthofa menambahkan, salah satu penyebab banjir di Kudus adalah pengendalian dan tata ruang kota perlu ditinjau ulang. Gorong-gorong yang mampat harus segera dibersihkan.
"Kami juga menyoroti berdirinya sejumlah bangunan di kawasan jalur lingkar tenggara Kudus-Pati yang tidak sesuai peruntukannya, juga harus ditertibkan," ujarnya.
Pantauan merdeka.com, banjir di Kudus mengakibatkan arus lalu lintas kendaraan di Jalur Pantura Timur, yakni dari arah Kudus- Pati, kemudian Semarang menuju ke Surabaya, tersendat.
Sebab sampai kini, ketinggian genangan banjir antara 40 sampai 60 centimeter. Sehingga sejumlah mobil dan puluhan sepeda motor terjebak banjir dan banyak yang mogok.
Tiga titik genangan terparah terjadi di jalan raya masuk Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Jalan Raya Hadipolo dan Terban, Kecamatan Jekulo.
Di Jalan Raya Ngembalrejo, ruas jalan tergenang sekitar 300 meter. Di kawasan pemukiman desa setempat, genangan air di rumah penduduk mencapai sekitar 1 meter.
Jalan tersendat juga terjadi di kawasan terminal bus induk di Desa Jatiwetan, Kecamatan Jati Kudus. Akses jalan menuju Kota Kudus dari arah Semarang dan sebaliknya tersendat di barat terminal oleh genangan air setinggi kurang lebih 50 centimeter sepanjang sekitar 600 meter.
Sedang di sebelah selatan terminal ketinggian air mencapai 80 centimeter. Aktivitas di terminal bus induk di Kabupaten Kudus lumpuh total akibat digenangi banjir.
Baca juga:
Atut di penjara, pengungsi banjir Serang telantar di tol
Kelaparan, pengungsi di Tol Tangerang Merak berebut makanan
Perahu karet kurang, korban banjir di Kudus sulit dievakuasi
Setelah terendam banjir, di Jalan Pantura kini banyak lubang
Banjir melanda, semua sekolah di Subang jadi tempat pengungsian