Banjir Melanda Madiun, 61 Warga Terdampak
Meskipun dua rumah warga rusak berat dan 15 unit lainnya terdampak, banjir tidak menyebabkan adanya pengungsian.
Dua rumah warga rusak berat akibat banjir yang terjadi di Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (12/2). Peristiwa ini terjadi pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB. Tidak ada laporan korban jiwa maupun luka-luka pada kejadian tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun menginformasikan pada hari ini, Minggu (13/2), banjir telah surut. Insiden tersebut berlangsung di Desa Nampu, Kecamatan Gemarang. Sebanyak 17 KK atau 61 jiwa dari desa tersebut terdampak banjir yang terjadi setelah hujan lebat menguyur wilayah itu.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan banjir terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
"BPBD juga menyebutkan hujan intensitas tinggi ini mengakibatkan debit air Sungai Widas meluap," ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangannya, Minggu (13/2).
Meskipun dua rumah warga rusak berat dan 15 unit lainnya terdampak, banjir tidak menyebabkan adanya pengungsian.
BPBD bersama unsur muspika Kecamatan Gemarang dan warga desa bergotong royong membantu warga yang rumahnya rusak. Petugas juga melakukan pengecekan terhadap kondisi rumah warga terdampak banjir. Tampak sampah dan material endapan yang terbawa banjir mengotori rumah maupun jalan desa.
"Selain berdampak pada rumah warga, banjir merusak 1 unit jembatan yang ada di Desa Gemarang. Belum ada rincian tingkat kerusakan pada fasilitas yang rusak tersebut," jelas dia.
Pada kajian inaRISK, Kabupaten Madiun memiliki 15 kecamatan dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Satu di antaranya yaitu Kecamatan Gemarang yang terdampak banjir pada Sabtu kemarin.
Hari ini (13/2) wilayah Kecamatan Gemarang masih berpeluang turun hujan dengan intensitas ringan-sedang-petir. Sedangkan pada esok hari (14/2) prakiraan cuaca masih menginformasikan adanya hujan ringan–petir di kawasan itu.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga mengantisipasi potensi dampak susulan. Ini mengingat potensi hujan masih berpeluang terjadi di Kecamatan Gemarang. Warga diharapkan tetap siap siaga dalam menghadapi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan angin kencang, pada puncak musim hujan di bulan Februari ini.
(mdk/ray)