Banjir Padang, warga mandi pakai air galon hingga menumpang di SPBU
Selain kesulitan mandi, warga di sana juga mengeluh cucian baju menumpuk karena krisis air bersih.
Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Kota Padang, Sumatera barat, menyebabkan terhentinya pasokan air bersih ke rumah warga. Alhasil, banyak warga di Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, terpaksa mandi di toilet Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Sudah tiga hari air mati, kami sekeluarga terpaksa mandi di SPBU, walaupun airnya agak keruh mau bagaimana lagi," ujar salah seorang warga, Yogi, Kamis (24/3).
Menurut warga Perumahan Kamela Permai Lubuk Buaya itu, sejak banjir merendam, pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terputus.
"Praktis untuk kebutuhan air bersih kami kesulitan, memang ada tetangga yang punya sumur bor tapi harus antre," lanjut dia.
Tidak hanya untuk mandi, dia mengeluhkan saat ini air untuk minum yang biasa diperoleh di depot pengisian air sudah mulai sulit dicari.
"Karena warga banyak yang mandi pakai air galon, akhirnya persediaan air di depot sekitar sini juga habis," kata dia.
Dia berharap PDAM segera memperbaiki fasilitas air yang rusak sehingga air segera mengalir.
Kami berharap ada bantuan air bersih dari PDAM atau pihak lainnya, sekitar 200 kepala keluarga di sini butuh air bersih, ujarnya.
Sementara, Nasya salah seorang warga lainnya mengaku sudah tiga hari tidak mencuci pakaian akibat air PDAM terputus.
"Pakaian kotor menumpuk, bahkan piring juga belum dicuci sejak banjir," ujarnya kepada Antara.
Sebelumnya PDAM Kota Padang menyampaikan pendistribusian air ke pelanggan terganggu akibat jebolnya intake atau peralatan penampung air akibat banjir yang merendam daerah itu.
Kepala Bagian Humas PDAM Kota Padang, Richi Gautama mengatakan hujan deras sejak Senin (21/3) malam hingga Selasa dini hari membuat jebol beberapa intake.
"Intake yang jebol itu di antaranya intake Latung Lubuk Minturun, intake Guo Kuranji dan intake Jawa Gadut," ujarnya.
Ia menerangkan kondisi jebolnya intake di beberapa titik itu membuat terganggunya pelayanan air PDAM terutama di daerah Tabing, Air Tawar, Lubuk Buaya, Tunggul Hitam, Siteba, Bypass, Lubuk Minturun, Kuranji, Limau Manih dan sekitarnya.
Direktur Teknik PDAM Kota Padang , Andri Satria mengatakan pihaknya sedang memperbaiki intake atau peralatan penampung air yang jebol akibat banjir.