Bantah SBY Baper, Demokrat Sebut Kasus Jiwasraya Jangan Anggap Enteng
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron membantah Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baper, terkait postingan di media sosial Facebook mengenai permasalahan dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron membantah Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baper, terkait postingan di media sosial Facebook mengenai permasalahan dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Herman mengatakan seharusnya postingan SBY dilihat sebagai tindakan yang positif sebagai anak bangsa yang peduli dengan permasalahan negara, bukan malah dikatakan sebagai sebuah tindakan gegabah atau baper.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Kenapa selalu Pak SBY disebut baper? Padahal kalau melihat substansi yang dituangkan dalam artikel itu bisa ditangkap secara positif," kata Herman dalam diskusi bertajuk 'SBY Bicara Jiwasraya, Baper?' di Upnormal Coffee and Roasters, Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (2/2).
Dijelaskan oleh Herman, bahwa yang dilakukan SBY merupakan bentuk kepedulian terhadap permasalahan yang sedang dialami oleh Jiwasraya. Karenanya Herman mengatakan bahwa kasus Jiwasraya ini dikhawatirkan dapat memicu terjadinya krisis di Indonesia.
"Kasus ini merupakan peringatan, ini lampu kuning, jangan dianggap enteng. Ada keresahan dari seluruh nasabah untuk mendapatkan haknya, sampai awal 2020 itu belum ada kepastian apakah para nasabah dapat haknya atau enggak," ucap Herman.
"Kita harus berpikir positif, karena kalau sudah krisis yang susah itu rakyat kecil. kehidupan rakyat-rakyat kecil akan semakin susah. Masih ada waktu untuk bisa menyelesaikan," sambungnya.
Herman kemudian menambahkan, membahas mengenai kasus Jiwasraya perlu diingat bahwa krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 juga sudah berdampak pada asuransi Jiwasraya.
"Perlu dicatat bahwa seluruh industri keuangan pada krisis ekonomi 1998 itu seluruh industri keuangan kena dampak, termasuk asuransi Jiwasraya," tambah Herman.
Selanjutnya, menanggapi adanya tudingan kasus Jiwasraya pada era SBY Herman mengatakan untuk pembahasan kasus jiwasraya dapat dilakukan secara lebih transparan dan juga berdasarkan bukti-bukti dan data-data yang ada.
"Buka saja ke publik supaya semua tahu bahwa persoalan kenegaraan tidak boleh ditutupi suatu saat akan meledak. Apalagi ada indikasi bahwa kasus ini terjadi di mana-mana," tutur Herman.
Sebelumnya, SBY akhirnya angkat suara terkait kasus Jiwasraya. Melalui akun Facebooknya, SBY menjawab dan memberikan penjelasan panjang terkait skandal Jiwasraya.
SBY awalnya mengaku tidak terusik dengan pernyataan Presiden Joko Widodo dan Kementerian BUMN, permasalahan Jiwasraya terjadi pada 2006. SBY, semasa jadi presiden, menyebut tak pernah dilaporkan terkait krisis keuangan serius di Jiwasraya.
Menurut SBY, jebolnya keuangan Jiwasraya terjadi tiga tahun terakhir. SBY mempertanyakan kenapa isu Jiwasraya dibelokkan dan seolah menyalahkan masalah perusahaan tersebut terjadi di era kepemimpinannya.
"Kalau memang tak satu pun di negeri ini yang merasa bersalah dan tak ada pula yang mau bertanggung jawab, ya salahkan saja masa lampau," kata SBY dalam keterangannya.
Baca juga:
Demokrat Sebut Kasus Jiwasraya Buat IHSG Anjlok 5 Persen
Kembali ke Kejaksaan Agung, Jaksa Yadyn Diminta Tangani Kasus Jiwasraya
Panja Komisi VI Jiwasraya Berencana Panggil Salah Satu Orang Terkaya Indonesia
Kejagung Periksa 3 Saksi Kasus Jiwasraya
Gerindra Mengaku PKS Belum Ajak Bicara soal Pembentukan Pansus Jiwasraya