Bantu cari alamat, mahasiswi UIN Medan malah jadi korban hipnotis
Modus pelaku tergolong rapi. Korban seolah tak kuasa menuruti setiap permintaan pelaku.
Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Medan, Isra Purnama (23) mengadu ke polisi, Senin (4/1). Dia menjadi korban hipnotis saat pulang kuliah.
"Aku jadi korban hipnotis pada Sabtu (2/1) sore. Waktu itu aku baru turun dari angkot trayek 130 hendak pulang ke tempat kos di Jalan Pancing," ucapnya di Mapolsek Percut Sei Tuan.
Saat Isra baru turun dari angkot, seorang pemuda mengendarai sepeda motor mendekatinya. Laki-laki itu bertanya tentang arah ke Jalan Tuasan. Mahasiswi asal dari Natal, Mandailing Natal (Madina), ini pun menunjukkannya.
Sudah ditunjukkan alamat, pemuda itu meminjam HP milik Isra. Dia beralasan perlu menelepon karena ibunya tengah sakit, sedangkan HP miliknya dalam kondisi lemah daya. Isra tak kuasa menolak.
Tak sampai di sana, pemuda itu mengajak Isra ikut dengannya untuk menunjukkan Jalan Tuasan. Lagi-lagi perempuan ini setuju.
Di tengah jalan, Isra diminta menyerahkan tas sandangnya untuk diletakkan di bagian depan dekat stang sepeda motor. Pelaku beralasan tas itu menggaggunya berkendara. Sempat mencoba menolak, lagi-lagi Isra akhirnya menurut.
Belum sampai di tujuan, pelaku menjatuhkan secarik kertas ke tengah jalan. Dia mengatakan, alamat yang dituju ada si kertas itu. Isra disuruh turun dan mengambilnya.
Saat Isra turun dari sepeda motor dan mengambil kertas yang jatuh, pelaku langsung tancap gas sambil membawa tas milik korban.
"Di dalam tas itu ada HP Samsung Galaxy 5360, KTP, HP LG, berkas-berkas kuliah, power bank dan flash disk," sebut Isra.
Sadar telah menjadi korban hipnotis, Isra pun mengadukan kejadian itu ke polisi. "Akan kami tindak lanjuti. Tapi laporannya belum saya terima dari anggota," kata Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Lesman Zendrato.