Bantu Warga Terdampak Pandemi, Pemprov Riau Beri Rp300 Ribu Setiap KK
Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Dahrius Husin mengatakan, pihaknya telah menerima data usulan calon penerima bantuan itu dari tim di kabupaten dan kota.
Setiap warga yang terdampak Covid-19 bakal mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi Riau sebesar Rp300.000 per kepala keluarga (KK). Saat ini, Pemprov Riau sedang melakukan verifikasi data terhadap calon penerima bantuan tersebut.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Dahrius Husin mengatakan, pihaknya telah menerima data usulan calon penerima bantuan itu dari tim di kabupaten dan kota.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Saat ini kami masih melakukan verifikasi data usulan dari kabupaten dan kota. Seberapa usulan yang masuk, itu yang kami verifikasi," katanya, Senin (27/4).
Proses verifikasi tersebut berguna untuk memastikan rekening penerima masih aktif, yang selama ini sudah masuk dalam bantuan sosial pangan. Sebab bantuan dari Pemprov Riau juga akan disalurkan melalui rekening.
"Semoga dalam waktu dekat ini sudah selesai semua, sehingga bantuan bisa didistribusikan kepada masyarakat terdampak Corona," jelasnya.
Sebelumnya Pemprov Riau akan memberi memberikan bantuan tunai kepada masyarakat terdampak Covid-19. Namun ternyata, saat ini masyarakat yang akan diberikan bantuan tunai dari Pemprov Riau itu, juga sudah mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial.
"Jadi bantuan yang telah kita siapkan itu dialihkan untuk masyarakat yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. Kalau kita berikan kepada masyarakat yang sudah dapat itu, nanti jadinya tumpang tindih," jelasnya.
Bantuan dari Pemprov Riau akan dialihkan dalam bentuk bantuan top up. Pemprov akan menambah bantuan kepada masyarakat yang dinilai tidak cukup, seperti masyarakat yang selama ini hanya mendapatkan bantuan sosial pangan sebesar Rp200 ribu dari pusat.
"Bantuan itu diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu, pekerja kecil, buruh dan lainnya," ucapnya.
Dia melanjutkan, kalau biasanya, ada warga yang masih bekerja dan mendapatkan bantuan Rp200 ribu, itu dinilai hanya untuk menyokong saja.
Tapi karena saat ini banyak yang tidak bekerja karena Covid-19, maka bantuan itu ditambah melalui program top-up tersebut.
"Kalau ada tambahan Rp300 ribu dari Pemprov Riau, maka masyarakat tersebut total akan mendapatkan dana Rp500 ribu, mudah-mudahan secepatnya," pungkasnya.
Baca juga:
Mensos Bebaskan Pemda Tentukan Penerima Bansos dari APBD
Awal Mei, Pemprov Sumut Salurkan BLT Rp600.000 per KK Terdampak Covid-19
Mensos: Distribusi Bansos Corona Tahap I untuk Warga DKI Rampung 5 Mei
Kemarahan Bupati Boltim dan Introspeksi Bagi Para Menteri
Kritik Bupati Boltim Diminta Jadi Koreksi Pemerintah Terkait Distribusi Bansos
Mendes Sudah Kontak Bupati Boltim yang Marah-marah Karena BLT