Banyak sungai di Solo tercemar limbah, baku mutu air rendah
Di sungai itu kandungan tembaga (cu) dan fosfat seperti deterjen melebihi ambang batas baku mutu 0,2 mg per liter.
Pencemaran sungai di Kota Solo, Jawa Tengah, kini kondisinya memprihatinkan. Bahkan hampir semua sungai tercemar atau melebihi ambang batas baku mutu.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Solo, Agus S mengatakan sungai tersebut antara lain: Sungai Gajah Putih, Kali Pepe, Kali Anyar dan Sungai Bayangkara. Di beberapa sungai itu kandungan tembaga (cu) dan fosfat seperti deterjen melebihi ambang batas baku mutu 0,2 mg per liter.
Sedangkan 2 sungai, yakni Sungai Brojo dan Sungai Jenes tercemar limbah dan kualitas airnya melebihi batas ambang mutu. Kandungan Chemical Oxygen Demand (COD) di dua sungai tersebut terbukti melebihi angka yang ditetapkan pemerintah.
"Penyebabnya karena proses pembuangan limbah rumah tangga di Solo sebagian besar masih dibuang ke aliran sungai," ujarnya, Jumat (29/08).
Lebih lanjut Agus mengatakan, secara bertahap melalui anggaran APBD dan APBN pihaknya mulai mengatasi persoalan limbah pencemaran air sungai, dengan cara membangun IPAL terpadu. "Kami harapkan ini bisa mengurangi pencemaran air," katanya.
Agus menuturkan, pihaknya rutin melakukan uji laboratorium kualitas air sungai di Solo. Menurut dia ada 7 komponen parameter untuk menilai kondisi air, di antaranya mengukur kadar BOD, COD, kandungan logam berat, warna, bau, dan rasa, seng dan lainnya.
"Banyak faktor yang mempengaruhi kejernihan air. Yakni perilaku warga dan masih adanya industri rumah tangga yang membuang limbah langsung ke sungai," katanya.
Pembuangan lumpur tinja ke sungai juga masih sangat berpengaruh dan jelas akan mencemari air sungai. Pihaknya masih mengkaji sejauh mana pencemaran itu dan solusinya.