Barang Milik Guru Honorer dan TNI di Papua Dirampas 20 Orang KKB
"Seketika mereka dihadang dan KKB menyuruh mereka untuk turun dari truck kemudian memukul para korban ini menggunakan popor senjata," jelasnya.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XIII Kegepa Nipo Paniai pimpinan Mathius Gobay kembali melakukan aksinya. Terbaru, kelompok ini melalukan penghadangan dan perampasan barang milik warga sipil.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, kejadian ini terjadi di Kampung Baguwo, Distrik Topiyai, Kabupaten Paniai, pada Jumat (7/10), sekitar pukul 14.40 WIT.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Apa saja yang dilakukan Timnas Indonesia untuk persiapan? Skuad Garuda saat ini sedang melakukan persiapan untuk menghadapi Arab Saudi dalam Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Timnas Indonesia juga telah memulai sesi latihan yang berlangsung pada Jumat (30/8/2024) sore WIB di Lapangan ABC GBK, Senayan, Jakarta Pusat.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
"Kronologi kejadian bahwa sekitar pukul 14.40 WIT, tiga orang warga sipil beserta 1 personel TNI selesai mengantar Profil Tank (tangki air) di Distrik Aradide dan akan kembali ke Kampung Enarotali," kata Kamal dalam keterangannya, Minggu (9/10).
Kemudian, pada saat melewati SMP 1 Ekadide, empat orang Guru Honorer meminta untuk ikut menumpang ke Kampung Enarotali dengan menggunakan dua unit truk sipil.
Lalu, sesampainya di Kampung Baguwo, Distrik Topiyai, rombongan dihadang oleh sekitar 20 orang KKB dengan menggunakan empat unit senjata api.
"Seketika mereka dihadang dan KKB menyuruh mereka untuk turun dari truck kemudian memukul para korban ini menggunakan popor senjata," jelasnya.
Kemudian, mereka menanyakan kepada para korban apakah membawa senjata api atau tidak. Hal ini ditanyakan sambil menendang dan membawa barang-barang elektronik milik para korban.
"Mereka hadang para korban dan menanyakan apakah membawa senjata atau amunisi, Namun tidak ada yang membawa barang-barang tersebut," ujarnya.
Selanjutnya, masyarakat Kampung Baguwo yang melihat kejadian itu langsung datang dengan tujuan untuk menyelamatkan para korban. Pada saat itu juga KKB pun meninggalkan TKP.
Melihat situasi yang sedikit landai, personel TNI yang saat itu ada di TKP langsung melarikan diri ke arah Kampung Enarotali dan diantar oleh tukang ojek ke Koramil 1703-01 Enarotali.
"Setelah merampas barang bawaan milik para korban KKB, kemudian menyuruh para korban untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Enarotali," paparnya.
Kamal menegaskan, dari kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa. Namun para korban mengalami sejumlah luka lebam akibat dianiaya ole KKB.
"Beruntung tidak ada korban jiwa dari kejadian itu, 2 truck yang membawa delapan masyarakat itu tiba di Koramil 1703-01 Enarotali dalam keadaan aman namun terdapat luka lebam akibat terkena pukulan Popor Senjata oleh KKB," tutupnya.
(mdk/ded)