Basarnas akan hentikan pencarian korban AirAsia QZ8501
Kepala Basarnas akan menemui keluarga korban untuk membahas opsi pencarian selanjutnya.
Badan SAR Nasional (Basarnas) sedang mempertimbangkan untuk menghentikan operasi pencarian korban AirAsia di perairan Selat Karimata yang hari ini sudah memasuki hari ke-17. Ada dua opsi yang akan ditawarkan pihak Basarnas kepada keluarga korban.
Kepala Basarnas, Marsdya Bambang Soelistyo mengatakan, hari ini pihaknya akan bertemu keluarga untuk menyampaikan perkembangan terakhir dari penanganan AirAsia. Sampai saat ini baru 48 jenazah ditemukan dan beberapa bagian dari pesawat termasuk ekor pesawat.
"Hari ke 16 (kemarin) kita temukan flight data recorder bagian dari blackbox sudah ditemukan. FDR bisa kita baca serial dan flight numbernya dan bisa diklarifikasi ke pihak yang memproduksinya," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/1).
"Dalam 3-4 hari ini akan kita sampaikan keputusan kita atas pencarian AirAsia. Kita usulkan dua opsi, pertama operasi harian dibantu oleh kekuatan asing dan kedua dibantu TNI atau TNI yang melanjutkan. Saya akan lihat perkembangan. Yang penting bagi kami Basarnas bisa membantu keluarga menemukan korban," jelas dia.
Soelistyo mengakui, tidak mudah mencari korban yang sudah di dalam air ketimbang daratan. Bahkan, dirinya pesimis 162 korban AirAsia akan ditemukan semua.
"Dalam UU ditetapkan 7 hari kemudian diperpanjang 7 hari dan terus kami perpanjang hingga ke 17 dan saya sampaikan pencarian ini bukan tidak ada akhirnya, karena saya hari ini bertemu keluarga untuk menyampaikan ini," ungkapnya.
"Untuk mendapatkan korban di bawah air lebih sulit dibandingkan dengan di darat. Kemungkinan masih bisa ditemukan korban lainnya sebagai petugas saya masih berharap. Apakah masih bisa temukan badan pesawat dan korban lainnya sulit dikatakan karena korban yang ditemukan itupun lokasinya sporadis. Praduga kita apakah masih ada badan pesawat atau tidak saya perkirakan posisinya 20:80 persen," tutup dia.
Baca juga:
Panglima TNI: Saya targetkan dua hari ini CVR dapat diangkat
Basarnas duga ada 60 jenazah terperangkap body pesawat QZ8501
CVR dikabarkan berhasil diangkat, kini berada di KRI Banda Aceh
Panglima TNI tak perlu repot-repot urusi black box AirAsia
Kabasarnas: Kita kalah cari jenazah, tapi menang cari black box
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa yang terjadi pada pesawat British Airways nomor 5390? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal. Pesawat BAC 1-11 itu lepas landas dari Birmingham, Inggris, menuju Malaga, Spanyol, dengan 81 penumpang di atasnya. Namun, hanya 13 menit setelah lepas landas, sebuah kejadian yang menggemparkan terjadi.