Basarnas Hentikan Pencarian Korban Kapal KMP Yunicee, 17 Orang Belum Ditemukan
Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada menyampaikan operasi tim gabungan pencarian korban tenggelamnya Kapal KMP Yunicee di Perairan Selat Bali, dihentikan. Keputusan ini mengacu pada batas waktu operasional selama tujuh hari.
Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada menyampaikan operasi tim gabungan pencarian korban tenggelamnya Kapal KMP Yunicee di Perairan Selat Bali, dihentikan. Keputusan ini mengacu pada batas waktu operasional selama tujuh hari.
"Pencarian secara integrasi yang tergabung dalam tim SAR gabungan kita hentikan. Karena mengingat dari kewenangan yang diberikan kepada Basarnas, Basarnas memiliki kewenangan untuk mencari selama tujuh hari," kata Darmada saat dihubungi, Senin (5/7).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
"Penutupan yang dimaksud di sini adalah pencarian secara Posko. Tapi pencarian secara mandiri berupa pemantauan, tetap berjalan. Hanya Poskonya saja dibubarkan," sambungnya.
Dia menerangkan, yang dimaksud pencarian secara mandiri adalah jika ada yang menemukan korban KMP Yunicee, pihaknya akan membantu untuk melakukan evakuasi.
"Iya artinya kalau ada yang melihat dan menemukan, kami siap melakukan pencarian lagi untuk melakukan evakuasi," jelasnya.
Sementara, di hari ketujuh ini untuk pencarian korban KMP Yunicee setelah divalidasi yang masuk manifes adalah 77 orang dan yang tidak tercatat di manifes 20 orang.
"Untuk penumpang yang ada di kapal tersebut, setelah hasil verifikasi dan validasi data itu berjumlah 77 orang. Di mana yang tercatat dalam manifes sebagai penumpang 41 orang. Kemudian penumpang yang tidak tercatat dalam manifes 20 orang. (Di antaranya) 12 orang ABK kapal, dan 4 orang petugas kantin," ujarnya.
Dari 77 orang yang itu yang selamat 51 orang dan yang meninggal dunia sembilan orang, dan dalam pencarian 17 orang.
Untuk tenggelamnya KMP Yunicee, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi apakah kapal tersebut perlu diangkat atau tidak.
"KNKT sedang melakukan investigasi apa itu perlu diangkat atau tidak. Karena masalah pengangkatan sesuai ketentuan yang berlaku. Nanti KNKT atau Komisi Nasional Keselamatan Transportasi akan merekomendasikan ke pihak perusahaan," ujarnya.
"Kalau, itu menganggu pelayaran dan perlu diangkat, iya pihak perusahaan harus mengangkat. Kalau memang itu mengganggu pelayaran," ujarnya.
Baca juga:
5 Nelayan Asal Deli Serdang Terdampar di Malaysia, Begini Nasibnya
Satu Jenazah Korban KMP Yunicee Ditemukan di Perairan Muncar Banyuwangi
Update Penumpang KMP Yunicee 77: Selamat 51, Meninggal 8, Pencarian 18 Orang
Satu Penumpang KMP Yunicee Ditemukan Tewas Mengapung di Perairan Jembrana
Operasi SAR Hari Keempat, TNI AL Pastikan Posisi KMP Yunicee Tak Bergeser
Hasil Evaluasi Tim Gabungan KMP Yunicee Tenggelam di Selat Bali Mengangkut 76 Orang