Basarnas setop pencarian korban hilang banjir bandang di Garut
Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Jawa Barat resmi memberhentikan proses pencarian korban hilang banjir bandang menerjang Kabupaten Garut, Selasa 20 September lalu. Pemberhentian itu ditetapkan setelah proses evaluasi pencarian dianggap tidak efektif.
Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Jawa Barat resmi memberhentikan proses pencarian korban hilang banjir bandang menerjang Kabupaten Garut, Selasa 20 September lalu.
"Operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup. Akan tetapi tetap ada proses pemantauan," kata Koordinator Humas dan Protokoler Basarnas Bandung, Joshua Banjarnahor pada wartawan, Senin (3/10).
Dia mengatakan, pemberhentian itu ditetapkan setelah proses evaluasi pencarian dianggap tidak efektif. Apalagi kondisi lapangan tidak memberikan petunjuk keberadaan korban.
Selain itu, kata dia, keputusan tersebut tidak hanya ditetapkan berdasarkan pertimbangan sepihak. Pihaknya juga sudah berbicara dengan keluarga korban. Dia menyebut, para keluarga korban ditinggalkan ikhlas atas musibah tersebut.
"Keluarga korban sudah mengikhlaskan, sudah tidak efektifnya pencarian dan sesuai dengan hasil evaluasi ops SAR. Hasil pencarian masih nihil," terangnya.
Menurut dia, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 34 orang. Adapun yang dinyatakan hilang 19 orang. Dalam beberapa hari ke belakang tim gabungan memfokuskan di Waduk Jati Gede Sumedang dengan dibantu alat berat beckhoe Ponthon milik Balai Besar Jatigede Kementerian Pekerjaan Umum.
"Tidak ada tanda-tanda yang mengarah pada penemuan korban," tandasnya.