Batal Hadiri Pernikahan Kerabat, Yosep Ditemukan Meninggal di Atas Kapal Feri
Yosep Leon Min (49), penumpang kapal rute Larantuka, Flores Timur-Kupang, Nusa Tenggara Timur, ditemukan meninggal di atas kapal Feri Cakalang 2, Sabtu (16/10) dini hari. Korban merupakan warga Desa Fatutasu, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Yosep Leon Min (49), penumpang kapal rute Larantuka, Flores Timur-Kupang, Nusa Tenggara Timur, ditemukan meninggal di atas kapal Feri Cakalang 2, Sabtu (16/10) dini hari. Korban merupakan warga Desa Fatutasu, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Informasi yang dihimpun, korban berangkat ke Lewoleba, Kabupaten Lembata pada Kamis (7/10) lalu, dengan kapal feri bersama empat orang kerabatnya. Korban hendak mengikuti acara pernikahan keluarganya di Kabupaten Lembata.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Di mana lokasi penemuan kuburan Bangsa Maya ini? Kuburan ini tertutup batu besar di dalam kota tersembunyi Tulum di Meksiko.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang bisa dinikmati di Pantai Kepentingan? Pantai Kepentingan cukup populer karena panoramanya yang cantik. Di pantai ini, Anda dapat menikmati indahnya pantai dengan air lautnya yang jernih. Di samping itu, Anda juga bisa menikmati pemandangan indah hutan bakau dan tambak udang milik warga sekitar yang berada di sekeliling pantai ini.
-
Dimana letak Pantai Menganti, Kebumen? Terletak di Kebumen, Menganti adalah wisata pantai di Jawa Tengah kedua yang populer dan berpemandangan indah.
Namun Yosep yang merupakan pengurus atau perangkat desa di kampung halamannya di Desa Fatutasu, Kabupaten TTU kembali pulang karena ada pemeriksaan terkait dana desa. Sehingga belum sempat mengikuti acara pesta pernikahan di Kabupaten Lembata, korban harus pulang lebih awal.
Ia pulang kembali ke Kupang menggunakan kapal Feri pada Jumat (15/10) dari Kabupaten Lembata tujuan Kupang.
Setelah tiba di pelabuhan Bolok Kupang dan kapal hendak sandar, penumpang lain membangunkan korban yang pada saat itu dalam keadaan tidur tengkurap di bawah mobil truk bak kayu nomor, serta tidak menggunakan baju.
Namun saat dibangunkan, korban tidak bergerak sehingga penumpang lain langsung memberitahukan kepada salah satu anak buah kapal (ABK), dan melanjutkan laporan ke kapten kapal bahwa ada penumpang yang meninggal di atas kapal.
Untuk memperjelas informasi tersebut, beberapa penumpang dan ABK langsung menuju ke tempat penemuan korban guna memastikan kebenarannya. Setelah membangunkan ulang, ternyata korban dinyatakan sudah tidak bernyawa dan meninggal dunia.
Mengetahui meninggalnya korban kemudian ABK langsung menghubungi salah satu anggota KP3 Laut Bolok, Brigpol Andriansa Gasim Soka.
Laporan diteruskan ke Kapolsek Kupang Barat, Ipda Hendra Karel Wadu. Kapolsek bersama Kanit Reskrim dan Kanit Intel, serta anggota ke lokasi kejadian dan melakukan identifikasi.
Jenazah korban dievakuasi dan dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Johanes Kupang guna mengecek kondisi jenazah korban.
Polisi mengamankan barang-barang milik korban yakni tas ransel berisi pakaian dan satu botol air mineral besar ukuran 1,5 liter, yang berisi miras jenis moke.
Diamankan pula satu buah handphone merk nokia, KTP dan surat hasil swab antigen milik korban. "Korban berangkat dari Kupang menuju Kabupaten Lembata pada Kamis 7 Oktober 2021 lalu menggunakan kapal feri untuk mengikuti acara pernikahan di kabupaten Lembata. Namun karena ada urusan mendadak dan butuh kehadiran korban di kampungnya yaitu di Desa Fatutasu Kabupaten TTU sehingga korban pulang menggunakan kapal feri Cakalang 2 dari kabupaten Lembata menuju Kupang," urai Hendra Karel Wadu.
Dari hasil visum dokter, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban dan korban dipastikan meninggal secara wajar. Keluarga korban pun menolak dilakukan autopsi dan ikhlas menerima kematian korban.
Salah satu kerabat korban membuatkan surat pernyataan penolakan autopsi, sehingga polisi menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga untuk dibawa pulang ke kampung halamannya.
Baca juga:
Polisi Selidiki Temuan Mayat Wanita di Tol Arah Bandara Soekarno-Hatta
Mayat Wanita Ditemukan di Tol Arah Bandara Soekarno Hatta
Mayat Wanita Terbungkus Plastik Ditemukan di Hutan Grobogan, Diduga Korban Pembunuhan
Mayat Pria Membusuk Mengambang di Tumpukan Sampah Kali Ciliwung di Depok
Cari Ikan di Sungai, Pemuda Asal Kupang Ditemukan Meninggal Dunia