Batan ngebet tahun ini bangun PLTN, dibutuhkan dana Rp 50 triliun
Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan Timur juga Batam dianggap layak sebagai lokasi PLTN.
Sejak lama Indonesia mewacanakan untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir, namun belum juga dilakukan. Namun tahun ini dirasakan sangat tepat Indonesia membangun PLTN, hal itu dikatakan Kepala Badan Tenaga Atom dan Nuklir (Batan) Djarot Sulistio Wisnubroto, Kamis (15/10) di Denpasar, Bali.
Pada acara seminar di Universitas Udayana, tentang kedaulatan dan ketahanan energi di Indonesia, Djarot menjelaskan, tahun ini merupakan saat tepat untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Mengapa demikian, dia melanjutkan, lantaran penyiapan infrastruktur hingga operasional PLTN membutuhkan waktu paling lambat 10 tahun.
Bahkan kata Djarot, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam buku putihnya menyarankan tahun 2024 adalah saatnya Indonesia menggunakan energi berbasis nuklir.
"Nah, untuk itu tahun ini saat tepat memulai membangun energi nuklir. Idealnya 10 tahun, tapi kalau dimulai dari sekarang sembilan tahun, cukup waktu kita," kata Djarot di Universitas Udayana.
Menurut dia, membangun energi nuklir sampai operasional melebihi kekuasaan rezim pemerintah. Jika tidak dimulai dari sekarang maka target operasional energi nuklir pada tahun 2024 bisa saja tak dapat direalisasikan.
Baginya saat ini yang terpenting adalah penerimaan masyarakat terhadap energi baru dan terbarukan tersebut.
"Sekarang ini penerimaan masyarakat 72 persen. Sisanya (yang menolak) suaranya nyaring. Kalau harus ditunda lagi, mau kapan lagi," jelasnya.
Jika ditilik dari kesiapan, Indonesia lebih siap dibanding dari negara lain di kawasan Asia Tenggara.
"Indonesia lebih siap dibanding negara lain di Asia Tenggara. Misalnya Vietnam yang sudah teken kontrak dengan Rusia dan Jepang. Dari sisi SDM kita lebih siap. Dari segi fasilitas kita juga siap," papar Djarot.
Untuk membangun energi nuklir, Djarot mengaku dibutuhkan dana sekitar Rp 50 triliun. "Itu memang titik lemah pembangunan PLTN, membutuhkan dua kali lipat dari PLTU. Tapi lebih kompetitif keuntungan dan energi bersih," ungkap dia.
Sementara soal lokasi tepat dibangunnya PLTN, Djarot mengaku ada beberapa lokasi yang dianggap strategis.
"Kita sudah menyusuri hampir seluruh Indonesia. Yang terpenting tidak di daerah gempa. Ada Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan Timur juga Batam," tutupnya.
Baca juga:
ESDM: Listrik tenaga nuklir bagus dan cocok di Indonesia
Listriki pulau terpencil, pemerintah bergantung uluran tangan asing
ESDM: Sejak 1997, tak ada penambahan pembangkit listrik baru
Takut disangka korupsi, ESDM sebut PLN sering gamang ambil keputusan
ESDM: Tak mungkin China bangun semua pembangkit 35.000 MW
Ini alasan Indonesia kerap dapat pembangkit listrik kualitas buruk
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.