Bawa 10 peluru tajam di Bandara Halim, remaja diamankan provost
AAMH mengaku 10 butir peluru tajam yang dia bawa itu akan dijadikan bandul kalung.
Dua petugas Avsek Bandara Halim Perdana Kusuma yakni Rajab Saputra dan RM Wahyu Ningrat mengamankan AAMH (18) saat akan menumpang pesawat Citilink tujuan Jakarta-Solo. Hal ini karena AAMH membawa peluru tajam.
"Petugas keamanan bandara mengetahui pelaku membawa peluru tajam berdasarkan alat pendeteksi sinar x," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono di Jakarta, Rabu (10/8).
Petugas lalu memeriksa AAMH dan dia mengaku mendapatkan benda berbahaya itu dari RMF (15). RMF pun kemudian diamankan usai dihubungi agar datang ke bandara.
Petugas Provost TNI Angkatan Udara Serka Mustofa Chairul Anwar lalu menyerahkan dua pelaku yang membawa 10 peluru kaliber 5.56 mm berinisial AAMH (18) dan RMF (15) kepada petugas piket Polsek Makasar pada Selasa (9/8) siang.
Pihak kepolisian menyatakan, AAMH mengaku 10 butir peluru tajam yang dia bawa itu akan dijadikan bandul kalung.
"Katanya mau dijadikan bandul kalung," kata Awi Setiyono.
Kepada penyidik, RMF mengaku mendapatkan peluru itu dari ayahnya yang merupakan anggota Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin).
Awi menyebutkan penyidik kepolisian memberlakukan wajib lapor sehingga tidak menahan kedua remaja tersebut namun kasusnya tetap dilanjutkan.