Bayi Kembar Dempet Perut Adam-Malik Berhasil Dipisahkan
Tim dokter RSUP H Adam Malik, Medan, sukses memisahkan bayi kembar siam dempet perut asal Tapanuli Utara (Taput), Sumut, Adam dan Malik, Selasa (23/7). Kedua bayi dalam keadaan stabil dan masih dalam pengawasan intensif.
Tim dokter RSUP H Adam Malik, Medan, sukses memisahkan bayi kembar siam dempet perut asal Tapanuli Utara (Taput), Sumut, Adam dan Malik, Selasa (23/7). Kedua bayi dalam keadaan stabil dan masih dalam pengawasan intensif.
Operasi pemisahan itu berlangsung sekitar 4 jam. Tim dokter memulai persiapan bedah sekitar pukul 08.00 WIB. "Jam 11.52 WIB tadi telah resmi bayi tersebut terpisah," kata Prof Dr Guslihan Dasa Tjipta, Ketua tim dokter penanganan pasien Adam dan Malik, Senin (15/7).
-
Apa bahaya cium bayi sembarangan? Perlu diketahu, bahwa mencium bayi sembarangan dapat meningkatkan risiko penularan infeksi dan penyakit.
-
Kenapa bayi menangis? Seorang bayi masih belum bisa berbicara dan menyampaikan keinginannya. Salah satu cara komunikasi yang bisa mereka lakukan adalah menangis.
-
Apa yang dimaksud dengan kepala bayi peyang? Kepala bayi peyang adalah kondisi di mana kepala bayi menjadi rata atau tidak simetris di salah satu sisi.
-
Kenapa bayi sering rewel? Bayi yang baru lahir umumnya masih belum bisa mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhan mereka. Karena itulah, mereka bersikap rewel dengan menangis hingga berjam-jam.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
-
Siapa yang menemukan jabang bayi di Cirebon? Lalu bayi tersebut karena tidak diharapkan akhirnya dilarung ke laut di wilayah Cirebon dan ditemukan oleh nelayan.
Setelah memisahkan kedua bayi, tim berhasil menutup bekas luka di perut kedua bayi. Tim bedah plastik menyatakan tidak diperlukan bahan tambahan untuk menutup dinding perut bayi.
Guslihan menyatakan tidak ada kendala berarti dalam operasi pemisahan Adam dan Malik. Kata dia, kesulitan yang dihadapi yakni hati kedua bayi menempel sehingga perlu kehati-hatian agar tidak terjadi pendarahan. Peralatan yang ada di RSUP H Adam Malik pun memadai untuk mengatasi kesulitan itu.
Saat ini kondisi kedua bayi dalam keadaan stabil. Keduanya sudah mulai membuka mata dan menangis. Namun mereka tetap dalam pengawasan intensif di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). "Kita mengevaluasi agar tidak terjadi infeksi atau kulit tidak menyatu akan jadi masalah lagi," sebut Guslihan.
Dia menambahkan kondisi bayi akan terus diperhatikan. Masa kritisnya diperkirakan hingga tiga hari ke depan. "Evaluasi menunggu besok, kita mengecek kestabilannya," sambung Guslihan.
Namun, bayi diperkirakan baru dapat dibawa pulang antara 2 hingga 4 bulan lagi. Hal itu bergantung pada tingkat nutrisi bayi.
Sementara Juliadi Silitonga (29), ayah dari Adam dan Malik, mengaku sangat bahagia operasi telah berlangsung sukses. "Saya semangat. Luar biasa pikiran pun enggak gini-gini. Kalau sudah dikasih izin rumah sakit, aku bawa ke kampung," ucapnya.
Seperti diberitakan, bayi Adam dan Malik lahir dalam kondisi dempet perut di RSUD Sibolga pada 22 November 2018. Buah cinta pasangan Juliadi Silitonga (29) dan Noorida Sihombing (28), warga Desa Manalu Purba, Kecamatan Parmonangan, Taput ini kemudian dirujuk RSUP H Adam Malik Medan, dan tiba di rumah sakit itu pada Selasa (27/11/2018).
Baca juga:
Rumah Sakit Tanggung Biaya Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Adam-Malik
Tim Dokter Optimistis Pemisahan Bayi Kembar Siam Adam Malik Sukses
Bayi Kembar Siam Dempet Perut, Adam dan Malik akan Dipisahkan 23 Juli
Hasil Pemeriksaan Medis, Bayi Kembar Siam di Bali Punya Organ Sendiri-Sendiri
Penjelasan Dokter Terkait Bayi Kembar Siam Dempet di Bali
Bayi Kembar Siam Lahir di Bali, Orangtuanya Butuh Uluran Tangan untuk Operasi