BBKSDA Pasang Kamera Trap Cari Harimau Pemangsa Pekerja di Riau
Tim mitigasi saat ini tengah mengidentifikasi harimau yang memangsa seorang pekerja Hutan Tanaman Industri (HTI) di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, beberapa hari lalu.
Tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau hingga kini masih melakukan mitigasi terhadap konflik harimau sumatera yang terjadi di Kabupaten Pelalawan, Riau.
Tim mitigasi saat ini tengah mengidentifikasi harimau yang memangsa seorang pekerja Hutan Tanaman Industri (HTI) di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, beberapa hari lalu.
-
Apa yang terjadi pada kucing liar di Semarang? Banyak kucing liar yang hilang dan tersisa hanya satu ekor dalam keadaan mengenaskan.
-
Apa yang mengancam kelestarian Harimau Sumatera di habitat aslinya? Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan, " kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
-
Hewan apa yang meniru ular berbisa? Gurita peniru mampu menyerupai ular laut berbisa atau ikan singa berbisa, memberikan perlindungan lebih lanjut dari ancaman predator.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Mengapa orang selingkuh? Penyebab selingkuh paling umum yang sering terjadi antara lain adalah kurangnya komunikasi, kurangnya intensitas hubungan intim, ketidakpuasan pasangan, kehidupan seks yang monoton, keinginan untuk balas dendam, kebutuhan seksual yang tidak terpenuhi, masalah dengan komitmen, dan jatuh cinta pada orang lain.
Kepala Bidang Wilayah I KSDA Riau, Andri Hansen Siregar mengatakan, tim juga memasang kamera trap untuk mengidentifikasi satwa dilindungi dengan nama panthera tigris sumatrae itu.
"Tim masih ada di lapangan. Saat ini tim sedang melakukan mitigasi. Yakni melakukan observasi lapangan dan juga kemudian melakukan pemasangan camera trap," kata Hansen, Rabu (8/2).
Hansen menjelaskan, nantinya hasil mitigasi itu akan menentukan langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya. Apakah satwa tersebut akan dievakuasi atau tidak.
"Apakah nanti akan dipasang box trap untuk mengevakuasi, belum bisa disimpulkan sekarang. Kita tunggu arahan dari Pak Dirjen nanti setelah hasil mitigasi kita laporkan ke pusat," jelasnya.
Hansen mengatakan, pihaknya juga akan menurunkan tim tambahan untuk melakukan investigasi terkait dengan kejadian tersebut. Karena hingga kini belum diketahui, harimau mana yang memangsa korban.
"Kita belum bisa memastikan apakah ini harimau jantan atau betina. Karena kita juga belum dapat bukti-bukti otentik terkait dengan individu mana yang menjadi pelaku utama. Nanti itu akan terungkap setelah kamera trap kita pasang," tambahnya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada saat beraktivitas di kawasan HTI. Dia juga meminta masyarakat untuk tidak bertindak anarkis pasca kejadian tersebut.
Diketahui sebelumnya, seorang pekerja bernama Tugiat (41) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan usai dimangsa harimau pada Sabtu (5/2) lalu. Saat kejadian, korban yang merupakan operator chainsaw diketahui tengah menebang di kawasan HTI itu.
Baca juga:
Sedang Panen Sawit, Warga Aceh Selatan Diterkam Harimau
Warga Riau Tewas Mengenaskan, Diduga Diterkam Harimau Sumatera
Tiga Ekor Anak Harimau Sumatra Lahir di Paluta, Begini Penampakannya
Populasi Bertambah, Tiga Ekor Anak Harimau Sumatera Lahir di Padang Lawas Utara
KLHK: Pembalakan Liar di Sumsel dan Jambi Mengancam Kepunahan Harimau Sumatera
VIDEO: Lihat Harimau Adang Ekskavator, Ini Reaksi Eks Menteri KKP Susi Pudjiastuti