Bea Cukai sebut 36 KTP dari Kamboja pakai identitas palsu
Bea Cukai sebut 36 KTP dari Kamboja pakai identitas palsu. Dari 36 KTP ada yang menggunakan foto sama. Jika dikumpulkan terdapat 19 foto yang berbeda. Ada yang dua KTP dengan satu foto, ada pula tiga KTP dengan satu foto, namun data yang ditulis berbeda.
Direktur Jendral Bea Cukai Heru Pambudi mengatakan data yang ditulis dari 36 KTP kiriman dari Kamboja berbeda dengan foto yang tertera. Keabsahan dokumen dapat dibuktikan dengan menggunakan alat bantu (card reader), dan pengecekan dalam database kependudukan.
Dari 36 KTP ada yang menggunakan foto sama. Jika dikumpulkan terdapat 19 foto yang berbeda. Ada yang dua KTP dengan satu foto, ada pula tiga KTP dengan satu foto, namun data yang ditulis berbeda.
"Mereka juga menggunakan identitas palsu," paparnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat Bea Cukai (10/02).
Dalam konferensi pers ditunjukkan bagaimana cara mengecek keaslian KTP dengan alat baca (card reader) dan pengecekan NIK ke dalam database. Dari cara yang diperagakan dalam hitungan menit KTP sudah bisa dipastikan keasliannya.
Heru menambahkan, pihaknya bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan catatan sipil (Ditjen Dukcapil), Perpajakan, Polri, dan PPATK untuk melakukan pendalaman untuk kasus ini. "Kami terus melakukan pendalaman," ungkapnya.
Kasus ini menurut Heru, merupakan peristiwa pertama yang dilakukan investigasi oleh Bea Cukai. "Sesuai dengan prosedur bisa melakukan investigasi selama 30 hari," pungkasnya.
"Leo sebagai penerima dan Robin pengirim dari Kamboja," tuturnya