Beda gaya pamitan SBY dan Jokowi
Di akhir masa jabatannya, SBY menggunakan beberapa momen acara kenegaraan untuk berpamitan.
20 Oktober akan menjadi hari besar bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden terpilih Joko Widodo. SBY akan mengakhiri 10 tahun jabatannya sebagai presiden, sedangkan Jokowi akan memulai tugasnya bersama wakil presiden terpilih Jusuf Kalla memimpin bangsa Indonesia selama 5 tahun ke depan.
Di akhir masa jabatannya, SBY menggunakan beberapa momen acara kenegaraan untuk berpamitan kepada jajarannya, dari kepala daerah, menteri, TNI, bahkan kepala negara sahabat dalam acara Bali Democracy Forum.
Sementara Jokowi yang akan meninggalkan jabatan gubernur DKI Jakarta berpamitan kepada para ketua RT dan RW se-Jakarta. Jokowi juga berjanji akan tetap memperhatikan Jakarta meski dia sudah menjadi presiden.
Bagaimana perbedaan gaya pamitan Presiden SBY dan Gubernur Jokowi? Berikut ceritanya seperti dirangkum merdeka.com, Jumat (17/10):
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
SBY minta maaf kepada TNI
Presiden SBY untuk terakhir kalinya menjadi inspektur upacara peringatan HUT TNI ke-69 yang klai ini digelar di Surabaya, Selasa (7/10). Di hadapan pasukan dan para jenderal, SBY menyampaikan pidato rasa bangganya dengan berbagai kemajuan yang diraih TNI.
Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada prajurit TNI seperti para prajurit penjaga perbatasan dan pulau-pulau kecil, para anggota keluarga yang mendukung, dan juga penjaga perdamaian TNI yang sedang bertugas di luar negeri.
"Sebagai panglima tertinggi TNI, saya mohon maaf apabila ada kebijakan yang belum bisa memuaskan para prajurit sekalian," katanya.
SBY mengutarakan harapannya agar TNI dapat terus meningkatkan kemampuan profesionalitas dan kesiapsiagaan di mana pun dan kapan pun, serta selalu menjaga kekompakan dan keutuhan serta kemanunggalan tni dengan rakyat demi kehormatan. bangsa dan negara.
Presiden menegaskan bahwa pemerintah telah bekerja keras selama ini agar TNI bisa ditakuti lawan dan disegani kawan. SBY mengatakan selama 5 tahun terakhir perkembangan TNI telah berjalan dengan baik, dan cukup membanggakan.
"Postur pertahanan kita makin kokoh. Kemampuan dan profesional makin meningkat. Kita wajib bersyukur pembangunan dan modernisasi berjalan dengan baik. 5 tahun kita fokuskan pada penggantian alutsista dan meningkatkan kekuatan baik, darat, laut, udara," ujar SBY.
SBY mengaku, selama 10 tahun pemerintahannya kemampuan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) telah diperbaharui. Dia berharap, dengan adanya sistem persenjataan canggih tersebut, kekuatan TNI semakin disegani di dunia.
Presiden SBY pamit di hadapan kepala daerah
Presiden SBY mengundang para kepala daerah, termasuk Komisioner KPU dan pimpinan Bawaslu dalam silaturahmi di SICC, Bogor Jawa Barat, Rabu (15/10). Di bagian akhir pidatonya, SBY berterima kasih kepada jajaran pemerintahan dan lembaga negara yang selama ini membantunya menjalankan roda pemerintahan.
"Terima kasih atas kerjasamanya, terima kasih secara khusus kita semua termasuk jajaran KPU, Bawaslu, pusat dan daerah, gubernur, wali kota, bupati, masyarakat, pers, yang bisa menyelenggarakan pemilu dengan damai dan demokratis," ujarnya.
Pada kesempatan ini, SBY juga meminta maaf apabila tidak bisa melakukan apa yang menjadi harapan rakyat. SBY minta hal itu agar dimaklumi sebagai manusia yang memiliki kekurangan.
"Saya mohon maaf apabila apa yang saya lakukan belum memenuhi harapan saudara-saudara semua, harapan rakyat Indonesia. Saya ingin berbuat yang terbaik, saya manusia biasa ada kelemahan, kekurangan, ada sasaran yang belum dicapai saya mohon maaf," ujarnya.
SBY juga mohon maaf apabila selama ini ada kata dan sikap yang kurang berkenan. "Saya mohon maaf selama 10 tahun ini sikap tutur perilaku tidak berkenan. Percayalah tidak ada niatan, semata-semata itu hanya manajemen pemerintahan," ujarnya.
Sidang kabinet terakhir dan foto bersama menteri
Sebelum bertolak ke Yogyakarta untuk menggelar Kopdar Pamitan, Presiden SBY memimpin sidang kabinet terakhir di pemerintahannya, Kamis (16/10). Mengaku ingin bersantai di hari-hari terakhir tugasnya, SBY mengaku malah banyak pekerjaan yang harus dituntaskan.
"Sekarang Hari Kamis, berarti 3 hari lagi. Saya pikir hari-hari terakhir lebih rileks tapi malah tumpuk kerjaan," ujar SBY di Kantornya, Kamis (16/10).
Kepada para menterinya, SBY mengaku tiap hari dirinya merenung, merefleksikan apa yang dilakukannya selama memimpin 10 tahun ini.
"Kita bersyukur sekali lagi telah diberikan peran seperti sekarang ini. Setiap malam saya merenung melakukan refleksi atas apa yang saya lakukan sejak 10 tahun lalu, saya kira saudara-saudara juga begitu," ujarnya.
SBY meminta maaf jika selama ini ada kata yang kurang berkenan. Dia meminta maaf pula barangkali ada hal yang belum tercapai selama di pemerintahannya.
"Barangkali ada yang berkata apa yang kurang, apa yang belum saya lakukan dan masing-masing akan menemukan itu. Ajakan saya tidak perlu kita sesali apa yang kita lakukan. Karena kita yakin we have done our best, cuma masalahnya kerap rumit dan kompleks," ujarnya.
Usai sidang kabinet, SBY bersama para menteri yang ditemani para istri dan suami berfoto bersama untuk terakhir kalinya di tangga Istana Merdeka.
Jokowi minta maaf kepada warga Jakarta
Kamis 16 Oktober kemarin, kepres pemberhentian Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta telah diteken Presiden SBY. Di hari terakhirnya itu, Jokowi menggelar acara silaturahmi Gubernur DKI Jakarta dengan ketua RT/RW se-DKI Jakarta, di Istora Senayan, Jakarta.
Saat berpidato, Jokowi menyampaikan permohonan maaf kepada warga ibu kota. Jokowi mengakui selama dua tahun memimpin Jakarta seluruh masalah ibu kota banyak yang belum terselesaikan.
"Dan masalah di Jakarta masih banyak sekali. Persoalan di Jakarta masih banyak sekali. Masih banyak hal yang harus dilakukan," ujar.
Dia menambahkan, meski nantinya tak lagi menjabat sebagai gubernur, dirinya berjanji tetap akan membantu masalah ibu kota. Sebagai pengganti dirinya, Presiden terpilih itu meminta kepada Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) agar tetap menjaga ibu kota.
Jokowi pun percaya Ahok akan melakukan itu. "Masalah itu pasti bisa dijaga. Ini soal waktu saja. Dengan didukung pemerintah pusat. Pasti bisa selesai," katanya.
Jokowi perkenalkan Ahok sebagai gubernur baru
Dalam acara silaturahmi ketua RT/RW se-DKI Jakarta itu juga, Jokowi di tengah pidatonya, memanggil Wagub Basuki Tjahaja Purnama ke atas panggung. Jokowi meminta kepada seluruh warga Jakarta yang hadir di ruangan untuk menyambutnya sebagai Gubernur DKI Jakarta yang baru.
"Saya mohon Pak Ahok untuk ke depan, mohon sambutannya untuk Gubernur DKI Jakarta baru," ucap Jokowi.
Sesaat setelah Ahok naik dan berdiri di sampingnya, Jokowi bercerita singkat tentang sosok Ahok yang dia kenal sebagai sosok yang keras tapi memiliki hati yang lembut.
"Pak Ahok ini memang keras orangnya, tapi saya buka apa adanya, beliau ini memiliki hati yang lembut," ucap Jokowi sambil tersenyum.
Ahok yang berdiri di samping Jokowi pun tertawa mendengar pidato Jokowi tersebut.