Begini awal mula Helmi dapatkan senpi untuk menembak Dokter Letty hingga tewas
Pada 9 November lalu, dr. Ryan Helmi menembak istrinya dr. Letty Sultri hingga tewas di Klinik Azzahra, Cawang, Jakarta Timur. Senjata api atau senpi yang digunakan Helmi menghabisi nyawa istrinya dibeli secara daring (online) melalui Facebook.
Pada 9 November lalu, dr. Ryan Helmi menembak istrinya dr. Letty Sultri hingga tewas di Klinik Azzahra, Cawang, Jakarta Timur. Senjata api atau senpi yang digunakan Helmi menghabisi nyawa istrinya dibeli secara daring (online) melalui Facebook.
Tim Jatanras Polda Metro Jaya melakukan penelusuran darimana senpi tersebut didapatkan. Polisi berhasil meringkus dua orang yaitu penjual dan pemasok senpi yang digunakan Helmi. Helmi membeli senpi dari R. Roby Yogianto warga Surabaya. Sedangkan Roby sendiri memasok atau mendapatkan senpi itu dari dr. Sony Sujatno yang juga berasal dari Surabaya.
-
Di mana Dokter Lo dirawat? Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Kondisi Dokter Lo saat ini seperti apa? "Keadaannya memang masih kurang baik," terangnya. Namun hari berikutnya Jumat, (22/12) Sumartono mendapat kabar dari drg. Haryani, Supervisor Marketing RS Kasih Ibu Solo, bahwa Dokter Lo di rawat di RSKI.
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Kenapa dr. Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
Direktur Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Nico Afinta, menyampaikan Roby dihubungi Helmi pertama kali pada tanggal 11 Oktober. Setelah berkenalan melalui Facebook, Roby menawarkan senpi. Kemudian Helmi sepakat membeli senpi yang ditawarkan.
"Disepakati harga Rp 18 juta. Karena R bertempat tinggal di Surabaya maka dikenakan ongkos pengiriman Rp 2 juta sehingga total pembayaran yang dilakukan tersangka H Rp 20 juta," terangnya saat rilis di Mapolda Metro Jaya, Jumat (1/12).
Setelah ada kesepakatan, senpi dikirim dari Surabaya ke Jakarta tanggal 17 Oktober. Helmi juga menerima enam peluru jenis senjata revolver. Pada tanggal 30 Oktober, Helmi kembali membeli amunisi dengan harga Rp 1,4 juta dan dibayar sekitar Rp 1,5 juta dengan ongkos kirim. Dengan Rp 1,5 juta Helmi mendapatkan 12 butir peluru revolver.
Setelah melakukan penyelidikan, Tim Jatanras menangkap R pada tanggal 28 November di Banyuwangi. "Lalu didalami lagi oleh tim penyidik dari mana senjatanya, berapa ia membeli dan dari siapa. Penyidik mengembangkan kembali ke Kota Surabaya lalu di Surabaya ada nama tersangka S dimana S ini seorang dokter dan punya toko online terkait dengan penjualan aksesoris maupun senjata soft gun," jelasnya.
Sony ditangkap di Villa Bukit Regency D6 Nomor 6 Surabaya pada tanggal 25 November. "Saat dilakukan penggeledahan penyidik menemukan dua pucuk senjata revolver pabrikan," kata Nico.
Dari penangkapn Sony, polisi mengamankan 13 senjata rakitan yang telah dimodifikasi, tujuh revolver, 1.750 butir amunisi kaliber 9 mm, 32 mm dan 22 mm. Roby dan Sony dijerat dengan Pasal 1 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Baca juga:
Ke penjual, rekan dokter Helmi ngaku beli senpi untuk polisi
Ini senpi & amunisi sitaan dari pelaku penjual senjata ke dokter Helmi
Salah satu penjual senpi ke Helmi berprofesi dokter
Polisi ringkus dua penjual senpi rakitan kepada dokter Helmi
Polisi bekuk perantara saat dokter Helmi beli senjata api
Kuasa hukum sebut dokter Helmi penembak istri alami gangguan jiwa sejak 1999
Rekonstruksi pembunuhan dr Letty, Helmi bawa pistol dan peluru dalam kresek